09 :: Spend The Cigarette

553 120 21
                                    

Taeyong awalnya tidak mengerti kenapa teman-teman Jisoo datang ke apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong awalnya tidak mengerti kenapa teman-teman Jisoo datang ke apartemennya. Menjenguk Taeyong jelas alibi konyol. Mereka tidak sedekat itu. Orang-orang di kampusnya, terlebih di kelas, mereka adalah orang-orang apatis dan tidak akan ikut campur apapun masalah orang lain terlebih kalau orang tersebut bukan dari gengnya.

Buah-buahan yang mereka bawa sudah dimakan mereka sendiri. Buburnya memang diberikan pada Taeyong, tetapi buah tangan yang lain sudah tewas. Ruang tamunya berantakan. Jeka dan Johnny sedang berjalan-jalan mengelilingi isi apartemennya, Eno dan Yuta main uno sambil menggerogoti apel yang katanya dibeli untuk Taeyong tapi ujung-ujungnya mereka makan juga, sedangkan Jaehyun duduk anteng di sofa sambil menonton televisi.

Kepala Taeyong berdengung lagi. Dia yang duduk di sofa tunggal menunduk, merasa saraf-saraf di giginya berdisko ria. Giginya tidak berlubang, tapi kenapa sesakit ini?

"TAMBAH DELAPAN, NO, DELAPAN! MAMPUS!"

Taeyong mengernyit merasa terusik mendengar teriakan Yuta. Dia lekas berdiri, memilih kembali ke kamar dan beristirahat saja.

Dalam langkah menuju kamar, walau suara Yuta dan Eno membuat sakit kepala, dia bisa mendengar derap langkah ragu yang mengikutinya dari belakang. Saat ini Taeyong enggan bicara terlalu banyak.

"Taeyong, maaf, gue nggak tahu lo sakit gigi."

Mereka sampai di ambang pintu kamar. Taeyong berhenti lalu berbalik, menatap seorang gadis yang memasang raut menyesal. Hih. Taeyong tidak akan tergugah dengan ekspresi tersakiti itu, ya.

"Nih, ini," Jisoo mengambil sebelah tangan Taeyong lalu menaruh satu strip obat ke dalam telapak tangannya, "paracetamol, gue salah beli sebenernya ta-tapi di penggunaannya bisa redain sakit gigi."

Taeyong menunduk, memperhatikan obat tersebut. Sanmol forte, 650 gram. Seketika Taeyong mendengus lalu terkekeh tak habis pikir. Dosis setinggi ini ... cewek ini mau membunuhnya, ya? Nyut-nyutan di gigi Taeyong mungkin reda, tapi dia jadi khawatir bagaimana nasib organnya setelah ini?

Taeyong melihat Jisoo lagi. Tapi cewek ini kelihatan tulus dan merasa bersalah. Taeyong sebenarnya tidak marah, tapi dia malas bicara karena kalau dia membuka mulut, giginya akan pundung lagi.

Jisoo yang berdiri di tengah pintu itu cemberut. "Kalau emang sakit banget cabut aja sekarang, gue bawa tang kok di mobil Bintang."

ITU PEMBUNUHAN BERENCANA NAMANYA!

Taeyong ingin berteriak melengking seperti itu tapi lagi-lagi dia hanya mengatupkan bibir. Mencabut gigi yang sedang infeksi adalah upaya bunuh diri, dokter manapun tidak akan pernah mengizinkan tindakan tersebut.

Alhasil Taeyong hanya menghela napas. Dia menjulurkan tangan kanannya yang bebas ke belakang tubuh Jisoo, meraih gagang pintu kamar, lalu menariknya ke dalam sampai menubruk punggung si perempuan dan gadis ini terseret masuk ke dalam kamar.

Bloody Romance - Jisyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang