02. Dapur Terbakar.

332 28 0
                                    

Target, 45 vote and 20 comment, bisa?
Teteh up prat selanjutnya. Ingat! Tanpa comment "LANJUT" DLL.

Happy Reading!.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini para penghuni kompleks "NEORIGAMI" akan melaksanakan syukuran kecil-kecilan, karena Lapangan di kompleks ini telah selesai dibangun.

Jingga dan Candra sedang sibuk menggelar beberapa tikar untuk alas duduk.

Sementara Haikal, Reyvan, dan Naren, membantu ibu-ibu memasak makanan. Karna hanya mereka bertiga yang mengerti masalah dapur. Sebenarnya masih ada beberapa pemuda yang mengerti masalah dapur, hanya saja pemuda pemuda itu sedang membantu bapak-bapak membuat kursi untuk fasilitas lapangan. Jadilah mereka bertiga yang turun.

Marzi dan Jenson? Mereka sedang bersantai sembari mengopi cantik di atas tikar yang sudah Jingga gelar sebelumnya. Yang lain hanya membiarkan, karna bila mereka turun tangan, maka bersiaplah pekerjaan yang kalian beri akan hancur. Apalagi bila masalah dapur. Marzi ama Jenson jangan dibiarin dah terjun ke dapur, kemaren aja dapur hampir kebakaran gegara mereka bedua. Kalo kata haikal si begitu.

"Mbul, ambilin merica, disebelah lo noh. " perintah Naren. Tangannya sibuk mengaduk masakan yang ada di panci.

Haikal yang sedang sibuk memasak semur telur, lantas menoleh ke arah naren.

"Merica?? " Beo Haikal, detik berikutnya ia tolah toleh mencari toples merica.

"Nyari paan kal?? " tanya reyvan yang melihat Haikal tolah toleh.

"Merica, merica dimana Rey?? "

"LAH?! itu disebelah eluu. Gimana si?? " tanya reyvan bingung. Bagaimana haikal tidak melihat toples merica yang ada disebelahnya??.

"O-eh, iya ya"

"Ni na merica nya. " Haikal memberikan toples merica kepada Naren.

"Hmm, thanks mbul"

Sementara itu Jingga dan Candra baru saja selesai menggelar 2 tikar terakhir.

"Huft!, akhirnya selese juga, pegel anjirr tangan gw. " keluh Candra sembari memutar mutar lengannya sampai berbunyi "krek".

Jingga yang berada disisi candra, berinisiatif menawarkan bantuan.

" mau gw pijitin, kagak can? " tawar jingga.

Candra menoleh, lalu berujar dengan nada semangat.

"Mau banget! Nih pijitin, pegel banget gila! "

Jingga menyahut tangan Candra yang diberikan secara sukarela oleh sang empu.

"Pelan-pelan ji, ntar urat gw geser begimane?? " gerutu candra karna jingga memijat nya terlalu kencang.

Jingga hanya mengangguk, lalu memelankan pijatan nya.

Disisi lain, Marzi dan Jenson masih mengopi cantik sambil sesekali membahas sesuatu, dan kali ini mereka menambah menjadi 6 orang. 4 diantaranya nya, Bang Jaeff, Bang Dull, Bang Jo, yang Terakhir Bang Tris.

"Eh bang, kuliah itu gimana si rasanya?? " tanya Jenson menatap bang Dull dengan tatapan penasaran.

"Kuliah ya? Gak enak menurut gw. " Bang dull menyeruput kopi nya setelah memberi jawaban.

Jenson dan Mirza saling tatap. Berikut nya mereka berdua mengalihkan atensi mereka kepada bang Jo.

"Bang gimana rasanya kerja? " tanya mereka berdua, tak sadar tapi mereka menanyakan dengan serentak.

Rumah nomor 7 | NCT DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang