05. Haikal Demam.

546 46 1
                                    

Target, 45 vote and 20 comment. Bisa?
Teteh up prat selanjutnya. Ingat! Tanpa Comment "LANJUT" DLL.

Happy Reading!..

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tok Tok Tok

Jingga yang akan masuk kedalam kamarnya, ia urungkan saat mendengar pintu rumah diketuk.

Jingga menuruni tangga dengan langkah santai, saat sudah didepan pintu jingga membuka pintu tersebut.

"Halo, P-pagi Jingga. " Sapa Delia gugup.


Jingga menatap datar Wanita didepan nya, pemuda itu menggeser tubuhnya lalu mempersilahkan delia masuk. Ia sengaja tak menutup pintu karna jingga sendiri di rumah. Pemuda itu takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Duduk aja, lo mau minum apa? " tanya jingga, tatapannya masih sama. Datar.

Wanita itu menunduk, meremas jemarinya sendiri. Ia gugup.

"G-gak usah Ji" ujar Delia.

Jingga mengangguk lalu mendudukan dirinya di sofa single di depan Delia.

"Jadi? " tanya jingga santai, ia mengambil kotak permen di atas meja lalu mengambil Satu permen tangkai rasa melon.

"M-maksud kedatangan aku kesiji, ada yang m-mau aku jelasin. "

Pemuda dengan kaos putih itu hanya mengangguk tidak merespon lebih, ia masih sibuk mengemut permen.

"Jingga, aku minta maaf , aku nyesel pernah jahat sama kamu, hidup aku rasanya penuh Penyesalan. Jujur aja jingga, aku masih sayang sama kamu, aku tau jingga, i know, aku gak pantes ngomong Gitu. Aku cuma wanita murahan yang mau mau aja diajak ini itu. Jingga tolong, maafin semua kesalahan yang pernah aku perbuat. I'm Sorry jingga. Mungkin maaf gak cukup buat nembus semua yang perna--" perkataan Delia terpotong karna dari pintu, terlihat seorang Balita perempuan bebaju dress pink bunga bunga, dengan rambut yang dikuncir dua. Berlari masuk sembari menyerukan kata "PAPA".

" PAPA!! " Balita itu berlari kecil ke arah Jingga lalu Menemplok kan tubuhnya pada kaki besar jingga.

Jingga terpenggah, anak siapa si ini, maen nemplok nemplok aje, mana manggil gw papa lagi. Apa-apaan anjir?? . Begitulah kira-kira isi hati jingga.

Delia yang melihat itu langsung panik, ia Menggendong balita itu lalu mendudukan di pangkuan nya.

"Maaf ya Ji, Dena ayo minta maaf sama om nya. "

Jingga kembali terpenggah, jadi ini anaknya Delia??.

" No~ Mama, Itu Papa. " ujar balita bernama Dena itu dengan nada Imut, tangan kecil nya menunjuk ke arah Jingga dengan mata Bersinar.

Delia meringis, ia menatap jingga sebentar, lalu menatap sang putri.

"Dena, itu bukan papa itu om jingga temanya Mama, Kalo Papa dena --"

"Gw bapak lo, sini lo bocil." jingga mengambil dena dari pangkuan Delia.

Dena menatap jingga dengan mata bersinar terang.

"You My Papa?? " hanya Dena lucu.

"Yes, Gw bapak lo, Ngerti?? Panggil gw Papa jingga coba."

"Papa ngga?? "

"No~, Papa Jingga, Not ngga. "

"Aihss, Papa ngga! "

"Ya, ya, ya Terserah lo bocil. "

Rumah nomor 7 | NCT DREAM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang