***"Dengerin Daddy, Sean. Do not look! Do not scream! And do not move AT ALL!"
Bocah kecil setengah bayi itu menunjukan tanda hormat gerak dengan tangan kanan gempalnya pertanda bahwa ia siap menerjang apapun sesuai petuah ayah tercintanya. Chris yang melihat itu tersenyum senang lalu mencium pipi Sean yang memerah karena kepanasan.
"Sean will nevellll look, scleam, and mubbb ET OLLL SIRLLL!"
"Good boy!" Puji Chris sembari mengelus kepala sang anak.
Bocah itu kemudian diangkat dan didudukkan oleh sang ayah ke atas perahu berukuran kecil yang hanya muat 2 orang dewasa, dan akan masih muat bila Sean duduk diantara mereka.
Melihat pemandangan dari celah kain matanya itu Felix tersenyum kecil. Dalam benaknya terbayang bayi kecil yang berada dalam perutnya nanti pasti akan beranjak menjadi balita selucu Sean.
Tidak lama darisana, Sky datang menghampiri bocah mungil itu dan duduk berhadapan di atas perahu itu untuk menyuapinya beberapa potong roti. Begitu pula dengan Chris yang tengah memeriksa badan perahu yang masih berada di atas tanah itu ikut disuapi Sky seperti anak kecil. Mereka tersenyum bahagia.
Atensi Changbin yang sejak tadi mengecek kondisi perahu kecil lainnya bersama Beomgyu teralihkan pada suami manisnya yang tengah tersenyum. Dilihat dari arah kepala Felix, sudah dipastikan cintanya itu kini tengah memandangi keluarga Banhg yang tengah menikmati makanannya di atas perahu.
"Kamu keliatan lucu, Fel." Puji Changbin sembari membawa tungkainya menghampiri Felix, lalu menghempaskan bokongnya di sebelahnya.
"Hah? Emang aku ngapain?" Tanya Felix bingung.
"Itu, kamu senyum-senyum sendiri sambil duduk kayak gini. Perut kamu juga keliatan lucu gede banget sampe bikin duduk kamu agak ngangkang, ditambah pake penutup mata gini, aku liat kamunya lucu banget tau." Puji Changbin sambil cekikikan.
Lelaki bersurai pirang itu mencebik lucu, dibuat kesal namun Changbin tahu Felix sedang salah tingkah dibuatnya.
Ngomong-ngomong Felix kini sedang bersandar pada batang pohon yang tergeletak rubuh. Mereka kini telah sampai di tepi sungai yang akan mengantarkan mereka ke kota C sekaligus selangkah lebih dekat untuk bertemu Hyunjin dan Jeongin.
"Sayang, perut kamu masih kerasa kram gak?"
Pertanyaan itu dibiarkan mengambang beberapa detik di udara. Sebelum menjawab, Felix membuka penutup matanya ketika Beomgyu duduk tak jauh darinya. Cukup aman untuk buka kain sialan ini.
"Udah agak mendingan kok, Kak Abin jangan khawatir ya?"
Yang lebih muda nampak memindahkan posisi duduknya sedikit karena kakinya terasa kram. Dan dengan sigap Changbin berpindah tempat duduk untuk memijat kaki Felix dengan hati-hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
if the world was ending - changlix
Fanficlalu, bagaimana jika dunia berakhir? ini tentang felix dan changbin yang berjuang melawan tragedi tak bernalar di alam liar. ketika mata dan bibir dilarang keluarkan fungsi, harus mengatup bagai tahanan, harus menutup mata untuk bertahan. "dua har...