Jagat membawa handphone milik Redhit untuk menunjukkan apa yang ingin lelaki mungil itu beli. Namun ternyata ia kembali dengan tangan kosong. Stok dari vitamin yang ingin Redhit beli sudah habis.
"kirim aja Re gambarnya ke gua. Nanti gua cari di apotek lain barang kali ada." ucap Jagat saat kembali ke dalam mobilnya.
"eh gausah Jagatt, nanti aku cari sendiri aja.." balas Redhit karena ia tidak enak. "kamu udah nolongin aku ke klinik aja aku udah makasih bangett.."
Jagat tersenyum, "gapapa Re. Anggap aja ini ajang perkenalan kita. Kan selama ini belum pernah interaksi kita."
Redhit berfikir, "iya sih.. maaf ya kalau di mata kamu aku kayak sombong atau apa.. tapi aku malu hehe.." Ujar Redhit menunduk. Ia adalah definisi dari sosok introvert dan pemalu. Belum lagi dirinya memang sibuk.
"anak DKV emang sesibuk itu ya? Kayaknya lu sibuk banget, Re." Jagat akhirnya membuka obrolan.
"hehe iya.. aku soalnya buka jasa kerjain tugas orang juga. Jadi yaa makin banyak deh tugas aku." jawab Redhit
Jagat terlihat sedikit kaget, "hah? tugas DKV udah sebanyak itu lu masih buka joki, Re? Kapan istirahatnya?"
"aku sempet-sempetin aja istirahatnyaa. Soalnya aku gabut kalau nggak ngerjain sesuatu. Jadi mending aku sibuk sama tugas deh."
Jagat menggelengkan kepalanya, ini sangat tidak relate. Ada ya orang serajin Redhit ini.. Tapi setidaknya karena percakapan kecil mereka di mobil, Jagat jadi tahu sedikit tentang Redhit—si imut dari seberang kamar Jagat.
—
Pagi hari yang cerah bagi Jagat. Walau pukul 7 ia sudah ada di kampus, tapi entah mengapa semenjak semalam mood-nya sangatlah cerah."Gat, etdah makan soto aja sambil senyam-senyum lu." tegur Jeri yang juga menyantap soto bening di depan Jagat.
Soto hangat di kantin fakultas teknik menjadi teman baik Jagat pagi ini. Wajahnya secerah mentari dengan senyum lima senti. Bukan karena soto bening itu enak seperti bintang lima, tapi karena ia masih ingat bagaimana tangan besarnya mengusak lembut rambut Redhita semalam.
Senyum Jagat semakin cerah saat membayangkan senyum gembil pada sosok yang diantarnya semalam. Jeri makin terheran, "Gat lo serem sumpah! Cabut deh gua. Takut sama lu." berakhir dengan Jagat yang masih mesem-mesem sendiri di mejanya.
Saat nasi dan soto itu sudah tandas, Jagat melirik ke ponselnya. Saat ini pukul 07.20, maka ada waktu 10 menit untuknya berjalan ke fakultas kedokteran. Santai saja, karena jarak fakultasnya tidak jauh dari kantin ini.
Jagat berdiri dengan jas putih di lengannya, juga ransel yang bertengger di bahunya. Dengan airpods yang menyumpal telinga kirinya, ia siap menghadapi lab pagi ini.
Di belahan kampus lain, ada Redhit yang baru saja turun dari mobil kuningnya. Sakitnya semalam tidak menjadi penghalang bagi Redhit untuk mengumpulkan tugas poster ilustrasi digital yang diminta oleh dosen dijelaskan pada kelasnya secara langsung. Persetan dengan bibir pucat dan tubuh lemasnya, "huh, demi gak ngulang matkul deh!" semahgat Redhit pada dirinya sendiri.
"Re kamu teh pucet banget beneran gak apa-apa?" tanya Yasa memastikan keadaan temannya.
Redhit mengangguk, "iyaa udahhh.. yang penting nanti siang temenin aku makan di kantin yaa! Aku pengan banget nasi bakar kantin."
Yasa pun mengangguk sebagai jawaban.
Hari ini Redhit dan Yasa ada dua kelas yang akan berakhir pada pukul 14.00, sedangkan Karin akan bergabung pada kelas kedua mereka.
Ting!
Bunyi notifikasi dari ponsel Redhit. Sebuah pop up berlogo X dengan pesan 'kak jangan lupa ya punyaku deadline nya besok pagii' membuat mata Redhit membola."aduh aku lupa!" gerutu Redhit menarik perhatian Yasa yang duduk di samping Redhit.
"kenapa Re? Ada yang ketinggalan?" tanya Yasa.
"aku lupa ini ada tugas orang yang deadline nya besok pagi.. aku belom nyicil sama sekali huhuuu." jawab Redhit lesu. "kayaknya habis kelas nanti aku langsung pulang deh.."
—
Jagat meregangkan ototnya. Malam ini ia sedang mengkaji buku tebal dengan cover putih yang akan diujikan oleh sang dosen esok hari.Merasa cukup atas pembelajarannya malam ini, Jagat menutup buku tebal itu. Sepertinya datang ke kamar Hilman malam ini adalah ide yang bagus. Karena biasanya akan ada Jeri dan Chiko yang juga berada di sana.
Jagat menaruh buku itu di atas meja belajarnya. Namun irisnya melirik pada tabung kecil berisi butiran vitamin yang tadi sore ia beli di apotek. "oh, masih bangun gak ya?" monolog Jagat.
Jagat melangkahkan kakinya ke arah pintu kamar. Membuka pintunya perlahan yang langsung menampakkan pintu kamar di seberangnya. Lampu kamar itu masih menyala, artinya si empu masih melakukan aktivitas di dalam sana.
Jagat mengetuk pintu kamar Redhit dengan tabung vitamin di tangan kirinya. Setelah suara grasak-grusuk di dalam, akhirnya pintu itu terbuka. Menampakkan pria mungil dengan kaus dan celana di atas lutut, serta rambut yang mencuat kesana kemari. Oh! Jangan lupakan kacamata yang bertengger manis di tulang hidungnya yang mancung.
"Jagat?"
Jagat balas tersenyum, "belum tidur, Re?"
Redhit yang tadi hanya menyembulkan setengah tubuhnya kali ini membuka pintu kamarnya lebih lebar. Terlihat beberapa kertas berserakan di meja belajar lelaki itu, juga iPad yang masih menyala terang.
"belum. Aku masih nugas hehe.." jawab Redhit sembari menggaruk tenguknya yang tidak gatal. "kamu perlu sesuatu kah?"
Jagat menggeleng. Lelaki dengan kaus hitam dan celana training bergaris tiga itu menyodorkan tabung yang sedari tadi ia genggam, "ini vitamin yang lu cari. Jangan lupa diminum ya?"
Redhit membolakan matanya, mulutnya membulat gemas tanda ia terkejut. "Oh! Makasih banyak yaa Jagat! Aku udah lupa inii.. bentar aku ambil uang—"
Jagat menahan Redhit yang berbalik badan, "gausah, Re. Itu gua ambil di apotek nyokap kok. Gratis."
"ih Jagat, aku yang gaenak repotin kamu terus lho.."
"ga ngerepotin kok. Santai aja." Jagat balas tersenyum.
Sekelebat ide tiba-tiba muncul di benak Jagat, "udah makan Re?"
Redhit berfikir sebentar, "sore aku udah makan kok!"
Jagat mengangguk kemudian berbalik pergi. Meninggalkan Redhit dengan kerutan di dahinya.
Redhit menatap punggung Jagat yang berjalan ke arah parkiran mobil. Masih dengan bingung di otaknya. "ih Jagat marah kali ya sama aku?"
TBC
Jangan lupa klik ⭐️ biar aku makin semangat!
Aku sebenernya usahain biar satu hari update satu part. Tapi hehehe.. suka lupa🤭 Tapi makasih ya yang udah vote dan komen! Aku jadi semangat suka mau nambah kata terussss🫶🏻🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
OH TETANGGA! | JAEMREN
Fiksi Penggemar‼️bxb. Jangan salah lapak.‼️ JAEMREN slice of life story. Tentang Jagat si anak kedokteran dan Redhita si anak DKV yang ternyata bertetangga. Saking jarangnya interaksi antara mereka berdua, Jagat dan Redhit baru saling mengenal pada tahun kedua mer...