6. Bahagia

78 9 0
                                    

Hai guys...
Seperti biasa typo bertebaran...
Happy reading 🤍

Saat ini seno, yasa, riko dan jehan sedang berkumpul di kantin sekolah untuk mendiskusikan acara nanti malam. Namun mereka masih menunggu sakti dan rion yang ta kunjung hadir untuk ikut andil dalam diskusi.

"Sumpah lama bener si sakyon"

"Sakyon rik?"

"Sakti rion mas, di singkat biar hemat ngomong"

"Sok iye lu riko, kerjaan caper sana sini sosoan bilang singkat ngomong" ucap yasa.

"Iya bang, bener ka ka yasa" jehan membenarkan ucapan yasa karena riko memang bukan tipe yang irit ngomong melainkan banyak omong.

"Mas seno"

"Sini sak, yon"

Sakti dan rion pun langsung menghampiri seno dan yang lainnya.

"Lama lu berdua"

"Biasa kak, ga mapel nya ga guru nya sa-"

"Edan semua" ucapan sakti terpotong oleh rion yang sedang meminum minuman milik jehan.
Kalo kalian berpikir jehan akan marah itu salah, karena jehan hanya tersenyum pada rion. (Gila sih vibe nya cowo soft banget anjir awok awok)

"Jadi nanti malem?" Tanya seno memulai pembicaraan.

"Jadi lah, nanti pas pulang kita mampir ke pasar gimana?" Ucap yasa sembari meminta persetujuan dari yang lain.

"Kita bagi bagi tugas aja gimana?" Usul riko.

'perasaan gue udah ga enak nih' suara hati rion.

'jangan sampe ada yang na-tuh kan ka jehan pasti nanya' suara hati sakti.

"Boleh tuh, gimana nge bagi nya?" Tanya jehan, seno dan Yasa pun mengangguk sembari menyetujui pertanyaan jehan.

"Gini nih, mas seno ,jehan sama ka yasa ke pasar beli bahan bahan, nah sakti sama rion siapin peralatan di kosan te-"

"Terus lu ngapain rik?" Tanya yasa.

"Gue mantau kalian, kerja apa engga"

"Nge lucu lu bang, gue kira bakal bener" Jehan tak habis pikir dengan jalan pikiran riko yang benar benar minta di lempar ke got.

"Udah paling bener semuanya kita kerjain bareng bareng aja gimana?" seno pun mengusulkan pendapat nya dan yang sudah pasti akan selalu di setujui oleh antek antek nya.

......




Malam ini enam anak rantau akan melakukan bakar bakar di belakang kos an, kebetulan halaman belakang kos an mereka cukup luas sehingga nyaman untuk melakukan acara bakar bakar. Setelah sholat isya seno, yasa dan jehan langsung menuju dapur untuk mengambil bahan bahan makanan yang akan di buat.

"Ambil jagung nya han di kulkas paling bawah"

"Oke mas, sekalian sama daging nya?"

"Oh hooh ambil juga" ucap yasa yang sudah memegang alat panggang dan kipas.

"Mas ini lu yang ambil deh, berat" ucap yasa memberikan alat panggang nya ke seno.

"Ya udah, lu cek riko sama yang lain deh, api nya nyala apa belum"

"Siap" Yasa pun pergi menghampiri riko,sakti dan rion di halaman belakang.

"Udah belum han?"

"Udah mas, ayo"

Saat sudah sampai di halaman belakang seno dan jehan menyimpan bahan bahan nya di sebuah meja yang sudah di siapkan oleh sakti dan rion.

"Api nya nyala mas, tapi ga terlalu gede" ucap rion sembari menghampiri seno.

"Gapapa, han api nya gini bisa kan?"

"Bisa kok mas"

"Tuh alat panggang nya udah gue taro di atas api nya" ucap Riko.

Seperti biasa sesi memanggang daging hanya di lakukan oleh jehan si ahli memanggang daging. Sementara yang lain menyiapkan piring dan tempat untuk mereka makan nanti.

"Heh sini dulu" Ucap seno sembari memegang kamera. Yasa dan yang lainnya pun langsung menghampiri seno untuk berfoto bersama.

Setelah semua nya matang, rion membantu jehan untuk menyajikan daging nya ke piring. Sementara riko dan sakti sudah memakan salah satu potongan daging yang sudah di bakar oleh jehan tanpa sepengetahuan jehan.

"Heh lu berdua, bantuin, jangan makan duluan" Ucap yasa yang memergoki sakti dan riko makan duluan.

"Kalo ga riko ya sakti" Seno pun menghampiri jehan dan rion yang sedang menata piring.

"Nah udah selesai" Jehan yang melihat daging ayam hasil panggangan nya begitu sempurna pun merasa bangga pada dirinya.

"Bentar kita foto dulu" yasa mengarah kamera nya ke arah mereka dan memotret dua foto yang cukup sempurna.

"Ayo Makan!" Ucap Riko.

"Lu udah duluan kali bang"

"Bener han, mana abis dua potong"

"Beneran yas?"

"Iya lah mas, ga nanggung banget lu rik"

"Hahaha parah lu rik" seno pun tertawa melihat ekspresi riko yang di salahkan sendirian. Karena nyatanya dia berdua dengan sakti saat memakan daging bakar tadi.

"Iya bang parah lu" Ucap sakti ikut menyalahkan riko sembari tersenyum penuh kemenangan.

"Lu juga makan kan sak?" Tanya jehan.

"Iya lah kak, ga liat tuh kecap di mulutnya" ucap rion.

Sakti pun tak terima dia di permalukan oleh rion yang notabenenya rion adalah teman terdekat nya.

"Fitnah kejam macam apa itu? Sungguh tuhan tidak suka" Ucap Sakti sembari berekspresi kecewa.

"Hahaha ketularan riko ni bocah" Seno menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sakti yang selalu sukses membuat seno terhibur.

"Asli mas, mana lebih menjiwai lagi hahah" Jehan ikut tertawa sembari bertepuk tangan seirama dengan suara tawanya. (Biasa nya jaehee kalo ketawa suka sambil tepuk tangan kan ya?)

Yasa yang diam diam sedang merekam kejadian itu pun tersenyum hangat. Bagaimana pun jika tidak ada mereka yasa tidak akan tau apa arti persahabatan.

'semoga kita selalu bahagia, sekalipun jika kita sudah menemukan jalan masing masing'
































-ANAK RANTAU-

AUTHOR : @ayambakarsaos

Vote
Komen
Share




Untuk yang sudah membaca cerita ini, pacar jaehee ucapkan terima kasih banyak yaa🌳💚

Jangan lupa '⭐' supaya author semangat update nya wkwk

See you di chapter selanjutnya 🤍

 


Anak Rantau Nct Harapan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang