10. Perpisahan?

121 8 2
                                    

Halo semuanya...
Typo bertebaran ya wkwk
Selamat membaca🤍

Hari ini enam anak rantau sedang berkumpul di ruang tengah karena permintaan seno.

"Gue mau pulang" Ucap seno membuka pembicaraan.

"Lah tiba tiba mas?" Tanya yasa.

"Ibu keadaannya makin kritis, gue takut kalo sewaktu waktu ada kejadian yang gak di inginkan terjadi, sementara gue malah di sini, seenggaknya gue bisa temenin ibu gue sebelum...." Seno yang tak kuat menahan air matanya pun menunduk kan kepala nya dan mulai menjatuhkan air matanya.

"Mas, lu punya kita, lu ga sendirian mas...." Ucap riko sembari menepuk pundak seno yang duduk di sebelahnya. Riko memang jarang memperlihatkan sisi dewasa nya, riko hanya akan bersifat dewasa di waktu waktu ter tentu, seperti sekarang, riko harus menguatkan seno yang sedang sedih karena keadaannya ibunya yang semakin parah.

"Apapun keputusan lu mas, kita pasti dukung" Ucap yasa sembari tersenyum ke arah seno. Sakti dan rion pun mengangguk kan kepala mereka membenarkan ucapan yasa.

"Makasih semuanya, kalian adalah rumah ternyaman gue setelah ibu" Seno pun tersenyum hangat melihat teman teman kos nya satu persatu.

......

Setelah selesai bersiap siap untuk pulang, seno pun keluar dari kamar nya dengan tas ransel yang cukup besar. Namun saat seno keluar dari kamar nya, seno melihat jehan sedang menangis. Awalnya seno ingin menghampiri jehan, tapi saat melihat riko datang dan memeluk jehan, seno mengurung kan niat nya untuk menghampiri jehan dan lebih memilih untuk mendengarkan obrolan keduanya.

"Gue takut bang"

"Takut kenapa han?" Tanya riko sembari mengusap punggung jehan.

"Gue gatau, perasaan gue ga enak pas denger mas seno mau pulang, gue takut terjadi sesuatu sama mas seno. Biasanya kan kita kalo pulang selalu bareng, dan pisah di terminal, tapi kali ini mas seno pulang sendiri dengan keadaan sedih..." Jehan pun berhenti menangis saat melihat seno menghampiri riko dan dirinya.

"Gue aman kok han, gue janji bakal balik lagi ke kos an, lu tenang aja" Ucap seno sembari memeluk jehan. Jehan pun mengangguk an kepala nya.

'semoga mas seno bisa tepati janjinya' suara hati jehan.

"Barang lu banyak bener mas?" Tanya sakti dan rion menghampiri seno dan yang lainnya di ruang tengah.

"Kompak amat?" Tanya yasa yang baru saja muncul dengan nampan yang berisi enam gelas susu.

"Wih mantep nih" Ucap rion mengambil salah satu gelas susu yang di bawa oleh yasa.

"Bentar mas seno belum jawab pertanyaan gue!" Ucap sakti.

"Emang barang gue segini kali sak"  Seno pun mengambil salah satu gelas susu dan meminum sampai habis.

"Buset haus lu bang?" Tanya riko.

Seno hanya mengangguk an kepala nya dan mulai keluar dari kosan di susul dengan yang lain.

"Gue berangkat ya, yas titip mereka ya, lu juga jaga diri baik baik, jangan bikin masalah mulu lu rik, jehan lu harus nurut sama yasa, sakti rion jangan berantem mulu" Ucap seno sembari memakai helm nya.

"Cerewet lu mas, udah kaya emak emak mau ninggalin anak nya buat kerja di luar kota" Ucap riko.

"Terserah gue dong!" jawab seno yang sudah menghidupkan motor nya.

"Bentar mas!" sakti pun menghampiri seno dan memberikan gantungan kunci bahan akrilik dengan motif  'planet bumi' .

"Kalo mau ke sini, harus di bawa lagi" Ucap sakti sembari tersenyum ke arah seno.

"Gue janji" Ucap seno sembari mengusap singkat rambut sakti.

"Mas seno!! kosan ini akan selalu terbuka buat lu! Bahkan kalo ada yang mau nempatin kamar lu bakal gue tendang titit nya!" Ucap rion berteriak sembari melihat motor seno yang sudah keluar dari pagar kos an mereka.

......

Selama di perjalanan seno mearasa ada yang sedang mengikuti nya, seno pun melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Hingga saat sedang di lampu merah seno tidak memperhatikan warna rambu lalu lintas di tambah lagi dengan keadaan jalan nya sedang sepi dan licin karena sudah hujan, sehingga tanpa seno sadari ada truk yang melaju kencang dari arah kanan dan...

'BRAK...'

Seno merasakan sakit yang luar biasa di kaki kirinya, sebelum Seno kehilangan kesadaran nya seno melihat beberapa pria yang berpakaian formal dengan jas hitam mulai menghampiri nya. Namun tidak jauh dari tempatnya kecelakaan, seno melihat seseorang yang tergeletak di pinggir jalan seperti sudah tertabrak truk yang sebelumnya sudah menabrak seno. Dan orang itu sangat mirip dengan salah satu teman kos nya.















"Riko?..."























END.

AUTHOR: @Ayambakarsaos
INSTAGRAM: @wp.ayambakarsaos
TIK TOK: @ayambakarsos

Vote
Komen
Share

Jangan lupa vote nya ya....

Btw jaehee makin hari makin ganteng banget sih anjir, tolong siapapun lempar author ke korea😭💚🌳



Awok awok...
Gimana nih ceritanya??
Author ucapakan terimakasih banyak untuk yang sudah membaca cerita ini🤍🤍

Ada yang mau di sampaikan mungkin untuk enam anak rantau?? Boleh lah tulis di komentar kali hehe...




Btw jaehee makin hari makin ganteng banget sih anjir, tolong siapapun lempar author ke korea😭💚🌳

See you all🤍🤍




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anak Rantau Nct Harapan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang