"Kamu suka gaunnya, Sil?"
"Nama saya Laras."
"Tapi nama belakang kamu Silvania."
"It's Silvia not Silvania, saya bukan mantan tunangan kamu. And please stop calling me Sil, nama istri kamu ini Laras bukan Silvania."
Tidak ada jawaban dari lelaki di hadapanku. Ia kembali fokus pada apapun itu yang sedang ia kerjakan di tablet di atas pangkuannya seolah ucapanku tadi hanya angin lalu. Aku menghela napas.
Ada rasa kesal dan jengkel ketika lagi dan lagi aku mendengar nama itu dari mulutnya. Benar, ini bukan pertama kalinya lelaki itu memanggilku dengan nama panggilan itu dan untuk kesekian kalinya juga aku memohon untuk tidak dipanggil begitu.
Entah sejak kapan rasa jengkel dan kesal setiap kali ia memanggilku begitu mulai hadir. Seingatku aku bahkan tidak peduli dengan hal seperti itu setidaknya enam bulan yang lalu. Mengapa sekarang aku harus seperti ini? Apa yang berubah? Lelaki itu? Bukan, tapi aku. Aku yang berubah.
Karena rasaku padanya sudah tidak lagi sama seperti enam bulan yang lalu. Ketika hubungan kami hanya terbatas wo dan client. Kini, aku jatuh cinta pada suamiku sendiri meski tahu bahwa aku hanya pengantin cadangan untuknya.
*
*
*
a/n: Please jangan hujat aku karena malah bikin cerita baru lagi padahal masih ada cerita yang belum lanjut :') cerita ini akan dipost di 2 platform yaitu wattpad dan karyakarsa ya teman-teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Cadangan
Romansa18+ Setelah dikhianati oleh sahabat dan mantan pacarnya, Larasati Silvia Putri juga harus menerima bahwa bisnis sanggar pengantin dan wedding organizer peninggalan orang tua angkatnya direbut oleh mereka. Berusaha move on, Laras pun melanjutkan hidu...