3. Bar

575 96 15
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~
~

"E-eunghh!..." Ringis Melvin terbangun dari tidur panjangnya sambil memegang tengkuknya


Tersadar dimana ia berada, Melvin berdiri dan memasang kuda-kudanya sambil melihat sekeliling ruangan itu.

Sepi, dan dingin,, ruangan itu terlihat seperti penjara. Sangat tertutup dan ada banyak tempat tidur kecil berjejeran.

Melvin mulai mencari jalan keluar dari tempat yang buruk itu.

Ceklek

"Sudah bangun?" Tanya seseorang membuat Melvin berbalik dengan cepat

"Siapa Lo!? Kenapa gw bisa disini hah?!" Tanya Melvin mendekati pria itu lalu mencengkram kerah bajunya

"Jika anda sudah bangun, anda di perintahkan oleh tuan besar untuk menemuinya di lantai atas" jelas pria itu tanpa mau menjawab pertanyaan Melvin

"MASA BODOH SAMA TUAN LO ITU BANGSAT!!! KELUARIN GW DARI SINI ATAU GW PATAHIN TULANG-TULANG LO?!" Marah Melvin seraya mengguncang tubuh pria itu dengan tatapan geramnya

Pria itu nampak mulai ketakutan menyadari tatapan Melvin benar-benar bisa membuatnya menciut.

"Ekhm, jika anda tidak bisa di bawa secara baik-baik, saya tidak segan-segan akan menggunakan cara yang kasar" jawab pria itu berusaha untuk tidak terlihat ketakutan

Setelah mengatakan itu, dua pria berbadan besar datang dan bersiap menyeret Melvin.

Melvin menatap mereka dengan tajam, lalu ia dorong pria yang ia cengkram kerahnya.

"Antar gw ke bos atau tuan Lo itu, biar gw hajar dia disana" ujar melvin menepis tangan pria yang ingin menyeretnya

"Baik, mari ikuti saya"

Akhirnya Melvin mengekori pria itu ditemani oleh dua pria berbadan besar disampingnya.

Menyadari dimana ia berada, Melvin berdecih kesal.

"Apa semua orang kaya berperilaku seenaknya seperti ini?! Mereka benar-benar seenaknya dalam hak kehendak orang" batin Melvin yang kini memilih menutup matanya sedikit karena tak ingin melihat tempat yang menurutnya buruk itu.

Melvin benar-benar tak peduli saat menyadari bahwa jumlah pria berbadan besar datang untuk membawanya. Mereka seakan-akan takut Melvin akan melarikan diri padahal tidak.

~~~~~
~~~~~

~~~~~
~~~~~

Kini Henni sedang sibuk berdandan untuk pergi jalan-jalan bersama kekasihnya.

Kekasihnya Mahesa mengajaknya untuk jalan-jalan karena Henni marah padanya karna sudah membuatnya menunggu kemarin padahal tidak di jemput.

Setelah selesai dengan urusannya, Henni meraih tas kecilnya lalu pergi keluar dari kamar nya.

Kaki kecilnya ia bawa menuju ke lift yang ada di dalam rumahnya itu.

Jangan ditanya mengapa ada lift dirumahnya itu. Rumah yang ditempati Henni sangat besar. Ada enam lantai dan satu lantai besarnya sebesar rumah mewah pada umumnya. Jadi tak heran ada lift dirumahnya.

Kini ia memainkan ponselnya sambil menunggu liftnya terbuka.

Ting

Liftnya terbuka, tetapi Henni belum mau masuk kedalam karena para bodyguard ayahnya akan keluar duluan.

My Bodyguard|| BBANGSAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang