HAPPY READING
.
.
.
.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~
~"Kak? Pacar Lo ya?"
"Enteng bett tu mulut!!" Melvin menampar pelan pipi hevan lalu lanjut berkata; "kakak tingkat gw di kampus. Asal Lo tau ya cil, dia itu korban bully-an cewek sombong pendek sama kekasihnya yang nafsuan itu" ucapnya dengan intonasi yang perlahan turun.
"HAH?.. OH MY GODD!??.... JINJJAA OPPA?! ARYU SYUR?!" Reaksi yang berlebihan, tentu saja hevan.
Melvin menatapnya datar, "yaudah kalo ngga percaya" ucapnya lalu meninggalkan hevan di ruang tamu keluarga.
"Eh kak serius? Wah... Gila sih ini. Tungguin gw kak!" Hevan berlari mengejar Melvin yang telah jauh meninggalkannya.
~~~~~
~~~~~~~~~~
~~~~~Kini duo V alias Vin dan Van tengah duduk saling berhadapan di kasur Melvin. Keduanya tengah asik memakan roti yang mereka beli tadi di toko milik Wilona yang tak di sangka oleh Melvin bahwa itu adalah gadis yang belakangan ini selalu bertemu dengannya di kampus.
"Ini beneran teh vin? duh... Non Hennika jahat pisan... Terus Lo bantu teh Wilona tidak?"
"Ya bantulah cil, gw juga manusia atuh." Jawab melvin lalu lanjut makan rotinya dengan tangan sebelah yang asik main ponselnya.
"ngeunah pisan euy... langganan biasa lamun kieu" lanjutnya dengan ekspresi alay setiap gigitan pada roti-roti yang ia beli tentu dengan harga diskon khusus buat dirinya sendiri.
"Langganan tetap, berarti ngga suka lagi sama roti bibi Amy?"
"Nggak ya! Teteh Amy rotinya tuh kek buatnya pake hati. Tetep dia juaranya" jawab Melvin lalu menghabiskan sisa roti terkahir di tangannya.
Hevan menatapnya Julid, "teh Amy mah baksonya yang ngeunah pisan kak... Tapi keknya semua yang ada di warung teh Amy emang enak semua deh, hehe" jawab hevan membuat Melvin mencibir padanya.
[Hehe,,,ngga tau bahasa bandungnya bener atau ngga, itu author translate di om google]
"Yeu... Bocil Lo!" Melvin mendorong kepala hevan lalu berdiri seraya membersihkan sisa makanan mereka untuk di buang kedalam tempat sampah.
"Sana balik ke kamar Lo! Gw mau tidur!" Usir Melvin yang kini naik keatas kasurnya dan menendang-nendang tubuh kecil hevan.
Hevan mencibir kesal lalu memiliki ide cemerlang diotak dangkalnya itu.
"Apacih kak biasa aja dong! Oh atau jangan-jangan kakak mau telfonan yaa sama teh Wilona..." Goda hevan seraya bangkit berdiri dan menatap Melvin dengan senyum konyolnya.
"Apaansih?! Ngga punya nomornya juga!" Balas Melvin menatap tak suka pada hevan.
Hevan berjalan perlahan kearah pintu keluar, ia tak ingin ke kamarnya dulu karena ingin mengerjai Melvin.
"Ciee... Sukanya sama yang cupu-cupu cieee...."
"Van, Jan Ampe hidung Lo keluar darah ya?! Stop ngga?!" Ancam Melvin mengangkat satu bantal dan siap untuk ia lemparkan pada hevan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard|| BBANGSAZ
De Todo"Lo pulang sekarang atau gw seret Lo pake cara kasar!?" -M "Coba kalo bisa!" -H "Dia wanita yang agresif kak, awas digigit" -H Hello readers 🤩 Seperti biasa. -baca -vote -komen -shere -follow me Biar aku makin banyak bikin cerita kapal lainnya 🤩 ...