Tiga

9 2 1
                                    


Happy reading:3

******************

Selama kami berjalanaku terdiam karna aku terus mengingat perkataan orang itu.

Reina menoleh ke arahku  karna bingung.

"Ki? Kamu kenapa?" Reina penasaran kenapa aku dari tadi terdiam.

Aku menoleh kaget. Aku berpikir alasan apa yang bagus.

"Uhmm, engga.. aku hanya.." sembari mengetukkan kedua telunjukku.

tiba tiba aku keingat sesuatu dan langsung menunjuk kelangit.

"Gajah terbang!"

Semuanya sontak kaget.

Setelah beberapa detik teman temanku yang kaget mulai sadar, lalu Reina memegang pundak ku dan tersenyum mengerikan ke aku.

"Yang bener aja..."

Aku hanya bisa terdiam dan tersenyum polos + takut ngeliat Reina. Sementara itu kenzo tertawa, dan kaito menepuk dahinya sembari tersenyum tipis dan menggelengkan pelan kepalanya.

"Apa sih, emg gajah bisa terbang?? Hahaha ada ada aja kamu Ki" kenzo tertawa terbahak-bahak.

'Jokes macam apa ini' jawab dalam hati kaito sembari menepuk jidatnya — menahan ketawa —

Lalu karna Reina kesel, dia pun mencubit pipiku. Aku mendengus kesakitan.

"Aw! Sakit na!" Sembari memegang pipiku yang mulai memerah.

"Siapa suruh buat orang kesel" lalu dia melepaskan cubitan nya, lalu melipat tangannya dan memalingkan kepala sembari mengomel-ngomel.

Saat reina sibuk dengan mengomel, kenzo yang sibuk tertawa, kaito yang sedang menahan tawanya, aku melihat ke semak-semak itu, "apa itu?" Jawab aku di dalam hatiku. Aku ingin ke semak-semak tersebut, tetapi aku harus mencari alasan supaya aku tidak melibatkan mereka lagi.

"Eh... aku mau kesana dulu ya, mau ambil bebuahan itu"

"Iye." Reina menjawabku dengan nada yang masih marah.

'Elah... Ni anak malah ngambek.' Batinku

Kaito sama kenzo pun meng-iya-kan juga.

Lalu aku bergegas kesemak-semak itu. Saat aku mulai lebih dekat aku ngerasa agak aneh, karna takut kenapa-napa aku pun berubah kewujud rubahku. Aku melompat kesemak-semak itu, saat aku melihat itu ternyata ada beberapa hewan berkumpul, akan tetapi ada yang janggal dengan hewan-hewan itu, mereka seperti kelihatan ketakutan. Saat aku menoleh ke salah satu hewannya yaitu ular, ular itu kelihatan ketakutan dan marah, mendadak ular itu mendesis dan menjauh dari situ.

Karna aku ngerasa engga beres aku pun mendekati kerumunan itu aku melihat sesuatu yang sangat besar, sebuah kotak besar. Aku terkejut, tetapi supaya tidak dicurigai oleh hewan-hewan yang ada di sini aku bersikap tenang.

'Apa apaan ini? Kotak besar didalam hutan?' Jawab hatiku.

Saat aku mendekati lebih dekat, dan mau memegang kotak tersebut, tiba tiba BOM! Kotak itu mengeluarkan energi yang cukup kuat, itu membuat aku dan hewan hewan yang ada disekitarnya terhempas tak terlalu jauh.

Aku terbangun dalam keadaan tidak melihat kotak itu lagi. Aku kembali lari keteman temanku lagi, karna kalau terlalu lama entar dicariin lagi.

Saat aku kembali dalam keadaan manusia aku merasakan aura yang menyeramkan. 'Aura apa ini, kok menyeramkan gini?' Batinku. Akupun cepat cepat ketempat teman temanku.

Reina pun menoleh ke arahku.

"Hmm? Mana buahnya?" Sembari menjulurkan tangannya

Aku diam sejenak.

'Alamak lupa lagi' jawab hatiku. Akupun berusaha mencari alasan.

"Engga ada tadi.. maaf ya.."

"Yawes lah.." jawab pasrah reina.

Saat kami melanjutkan perjalanan kami, aku engga sengaja menginjak sebuah amplop.

"Aduh! Apa ni? Amplop?" Jawab heran aku.

"Engga Ki, itu tikus yang udah digeprek" reina

Aku menoleh ke Reina dengan wajah tak senang.

"Udah tau malah nanya" muka Reina tampak kesal, iyalah marah, udah tau itu amplop malah nanya lagi.

"Hehe" aku menjawabnya sambil senyum dan menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.

"Coba buka amplop itu" kaito yang si cuek mulai penasaran.

"Iya bah... coba buka.." jawab reina.

"Iya kita penasaran nih.." jawab kenzo yang udah tak sabaran.

"Ish! Sabar lah! Kalian tau sabarkan?!!" Nada bicara Ku mulai naik.

Mereka semua terdiam, lalu  meng-iya-kan perkataanku. Saat aku membuka amplopnya aku sangat terkejut, karna ini adalah sebuah surat dengan tulisan seseorang yang sepertinya pernah masuk ke sini.

Suratnya ini lumayan tebal, pasti isinya panjang.
Akupun membaca surat itu.

Surat tersebut berisi.

Tanggal 17 juli
Aku pertama kali masuk kedalam sini. Awalnya saat aku berjelajah dihutan lalu aku menemukan sebuah cahaya yang terang. Saat aku mendekatinya ternyata itu sebuah portal. Aku pun penasaran dan masuk kedalam portal tersebut.
Saat aku udah masuk kedalam portal itu ternyata portalnya telah hilang, lalu ada suara seorang pria yang berkata "Selamat datang digame hutan ini!"
Game hutan? Aku bingung dengan kata kata pria itu. Di sini tampak seperti malam. Entah kenapa aku ngerasa ngantuk, padahal jam tanganku baru jam 11.46. Karna aku mengantuk akupun tidur di bawah pohon.

Tanggal 18 juli
Pagi hari pun tiba. aku pun menjelajah hutan ini. Saat aku bersandar dipohon tiba tiba pohon itu bergerak dan langsung melemparku. Saat aku berdiri mendadak ada sebuah pedang ditanganku, dan suara pria itu kembali terdengar, "gunakan pedang itu untuk melawan monster itu, jika tidak monster itu akan menyerangmu dan kamu akan terbunuh." Awalnya aku emang bingung, tetapi saat aku mengerti aku pun menyerangnya.
Aku keheranan kenapa monster ini cukup lemah, padahal aku tidak memiliki pengalaman menggunakan pedang.
"Hei jangan merasa senang dong... nanti kamu akan mendapatkan musuh yang lebih kuat dari ini" Setelah mendengar itu aku pun mencoba melatih pedangku.

Tanggal 26 juli
Beberapa hari udah kulalui, aku udah semakin pandai menggunakan pedang itu dan melawan monster monster itu dengan mudah. "baik.. kau udah pandai menggunakannya.. jadi aku mau kau menyelesaikan misi misi ini" setelah itu aku diberi kertas yang berisi misi misi itu. Setelah aku baca aku shock karna kalau aku tidak menyelesaikannya aku akan dibunuh.

Tanggal 29 juli
Aku sedang melawan bos monster. Aku udah bersusah payah mengalahkannya, kenapa ini sangat kuat? padahal aku udah berlatih selama berhari-hari, kok aku tetap tak sebanding dengan ni monster? beberapa jam berlalu, tiba tiba monster itu menghilang. Tunggu? Apa aku gagal? Tiba tiba suara pria itu berbicara. "Maaf kamu gagal menyelesaikan misi ini.. jadi... aku besok harus membunuhmu." Aku yang mendengar itu tentu saja kaget + takut.
Aku ga mau mati esok, aku masih punya anak dan istri, aku harap dia memaafkan 'ku.

Tanggal 28 juli

Misi- misi yang harus dilakukan
*tersobek*

*******

"D-dia d-dibunuh!?"

**********

Bersambung.

Hayooo siapa yang penasaran??? Kira kira selanjutnya bakalan gimana yah??

Maaf, aku upnya lama dan ceritanya cuma segini, itu karna otak Ku lagi buntu 😭🙏🏻 Maaf yaa.

Tapi kalau rame, aku jadi semangat dan bakalan update lebih cepat dan panjang

Kalau ada saran atau lainnya, komen aja oke. Terima kasih ☺️

Portal cahaya [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang