Weekend

101 10 11
                                        

Alowww sayang sayang, yang paling maniess tapi manisan gula sih.

Gimana hari ini? Kalian okey kan? Jangan lupa ikuti cerita Feeling different ya, apa lagi buat kalian yang terlibat friendzone. Karena ini bisa mewakili banget buat kalian 😉😉😉

Dah lah, gak mau banyak cuap cuap, langsung cus aja.

Happy Reading alll 🥰🥰🥰

◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝◌

Tak perlu berjanji untuk tidak saling menyakiti. Tapi berjanji lah untuk tetap bertahan apapun  keadaannya. Meskipun tidak selalu terasa benar,
tapi kau adalah alasan mengapa aku terlihat baik-baik saja.
Aku mencintai mu untuk semua nya.

~Alazka.~

Suara gerbang terbuka di salah satu perumahan elit yang ada di kompleks A membuat seorang remaja laki-laki yang sedang mencuci motor di halaman depan menoleh.

"ALAZKA JELEK!!" Teriakan melengking bersamaan dengan tawa riang sang gadis. Siapa lagi kalau bukan Alexa.

Alazka tak menanggapi, ia hanya menggeleng kecil dan kembali mencuci kuda besi miliknya.

"Alazka aku, numpang makan dong, laper nih..." Ucap Alexa begitu ia sampai di samping Alazka.

Alazka menoleh ia menatap gadis di hadapannya yang kini menunjukkan pupple eyes-nya. Sangat menggemaskan sekali.

"Kenapa? Jadi miskin dadakan?" Tanya Alazka membuat Alexa berdecak sebal.

"Dasar pelit!!" makinya seraya kembali melangkah pergi, bukan pergi kembali ke rumah, melainkan masuk ke dalam rumah Alazka untuk merampok makanan di sana.

Orang tua Alexa terlalu sibuk, sehingga putrinya sangat jarang mendapatkan perhatian. Ada satu pembantu di rumahnya, tapi Alexa, gadis aneh itu lebih suka makan di rumah Alazka.

Bahkan orang tua Alazka juga mempersilahkan, mereka tidak marah atau menganggap buruk Alexa. Alazka adalah anak tunggal, dia tidak memiliki saudara, karena itu orang tua Alazka sangat menyayangi Alexa.

Sedangkan Alexa, ia memiliki kakak perempuan yang sedang berkuliah di Ausie. Sangat jarang pulang dan juga sangat tidak akrab dengan Alexa. Bahkan keduanya sangat jarang komunikasi. Hanya sesekali iti juga menanyakan keadaan orang tua mereka.

Hubungan Alexa dan orang tuanya tidak se intens keluarga Alazka yang humoris dan penuh kasih sayang, keluarga Alexa hanya memikirkan uang dan uang sampai sampai putrinya sendiri kekurangan kasih sayang.

"ASSALAMU'ALAIKUM BIBI ALEXA MAU MINTA MAKAN!!" hebohnya tanpa tahu malu, tapi memang itu sikap Alazka sudah tidak heran lagi.

"Waalaikum salam, mau makan apa Alexa, tinggal pilih aja." Bi Mei, pembantu di rumah Alazka yang sudah faham dengan tujuan gadis itu.

"Apa aja deh, Alexa laper, tadi habis kayang keliling kompleks." Jawabnya ngawur membuat bi Mei tertawa.

"Bisa aja kamu ini, ya udah ini piringnya." Bi Mei memberikan piring kepada Alexa di mana gadis itu langsung mengambil nasi beserta lauk pauknya.

"Makasih, bibi!!"

Bukan Alexa namanya kalau ia akan makan dengan tenang di meja makan,  karena kebiasaanya lebih suka makan di manapun yang ia mau.

Feeling DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang