Kue Putu

63 7 0
                                    


Hallo semua.. Gimana kabar kalian?

Maaf ya, aku telat update udah hampir seminggu, soalnya ada beberapa kendala yang buat aku gak nulis dan update di wattpad.

Mati lampu selama beberapa hari, dan juga aku pindah rumah, jadinya beres-beres dan aku sempetin nulis update buat kalian.

Jangan lupa koment dan vote ya biar aku makin semangat update 🥰🔥

Happy Reading All

◌⑅⃝●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅⃝◌

Perpustakaan.

Saat sampai di rumah pun Alexa masih diam, ia langsung turun begitu saja tanpa berbicara apapun kepada Alazka. Alazka hanya tersenyum sambil memperhatikan sahabatnya itu. Ia tau Alexa kesal karena banyak perempuan yang menyorakinya saat di lapangan. Padahal Alazka tidak berniat untuk tebar pesona dengan siapapun.

Jika biasanya Alexa akan ikut masuk lebih dulu ke dalam rumah Alazka, gadis itu hanya terus melangkah ke arah gerbang rumah Alazka. Alazka tidak menahan ia hanya menatap punggung Alexa yang semakin menjauh darinya.

"KUEEE PUTUUU!!"

Suara teriakan dari arah kanan kompleks membuat langkah Alexa terhenti dan Alazka langsung berpura-pura menaruh helm di atas motornya.

Alexa berbalik menatap ke arah Alazka. "ALAZKA KUE PUTUUU!!" Teriaknya bersamaan dengan tangan yang menunjuk ke arah penjual kue putu.

Alazka sendiri bersikap acuh, ia sama sekali tidak menatap ke arah Alexa. Bahkan Alazka memilih duduk pada kursi rotan yang ada di teras dan berniat untuk melepaskan sepatunya.

Alexa yang melihat itu membelalakkan matanya. "ALAZKAAA!!" Teriaknya sambil berlari ke arah Alazka.

"Gak usah sok tuli, beliin aku kue putu!!" Alexa menarik tangan Alazka hingga laki-laki itu berdiri sambil tertawa.

Keduanya sudah berdiri di luar gerbang rumah Alazka. Menatap pada penjual kue putu yang semakin mendekat pada mereka.

"Eh mas Al, dan mba Al, mau beli kue putu ya?" penjual kue putu itu menghentikan motornya di hadapan kedua remaja SMA itu.

"Bukan pak, mau beli siomay, bapak jualan siomay kan?" sahut Alexa dengan sebal.

"Waduh, gak jualan mba Al, saya jualannya kue putu."

"Owh, dia yang mau beli kue putunya, saya enggak."

Alazka menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya. "Gak jadi beli?"

Sreett..

Tatapan tajam Alexa membuat penjual kue putu itu sontak membelalakkan matanya terkejut. Sedangkan Alazka terkekeh. Ia tau Alexa masih begitu sebal dengan dirinya karena sejak tadi terus saja mempermainkan Alexa.

"Gak boleh galak-galak, nanti cantiknya hilang." Tangan Alazka tergerak mengusap wajah Alexa sehingga membuat gadis itu berdecak sebal.

"Kue putunya..." Belum sempat Alazka melanjutkan ucapan.

"Beli sepuluh pak." Alexa lebih dulu menyahut.

Feeling DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang