Menceritakan seorang mantan tentara bayaran sekaligus assasin terkuar dan termuda yang ditugaskan menjaga seorang Gadis anak dari seorang konglomerat yang sangat terkenal di Indonesia.
Hujan turun mengguyur kota Tokyo di tengah keheningan malam, terlihat sebuah mobil menerobos deras nya hujan dengan kecepatan yang cukup kencang.
Tak lama mobil itu berhenti di sebuah pelabuhan, terlihat seorang pemuda yang turun seraya mengeluarkan sebuah kantong sampah yang berlumuran darah.
Ia menyeret kantong sampah itu ke sebuah gudang yang terdapat di ujung pelabuhan. Sesampainya di sana pemuda itu menghidupkan sebuah mesin penghancur mobil dan melempar kantong sampah tersebut ke mesin penghancur mobil. tak lama terdengar suara teriakan perempuan dari mesin itu.
Terlihat pemuda itu menatap mesin itu dengan tatapan dingin.
"Keluarga Terasawa sudah berhasil di lenyapkan, maafkan aku Jeane." gumam pemuda itu seraya pergi meninggalkan tempat tersebut.
1 tahun berlalu.....
Pemuda itu kini berkerja di sebuah instalasi pertahanan negara, saat ini ia tinggal di salah satu rumah dinas yang berada di jakarta.
Pemuda itu bernama Frezama Yamaguchi atau biasa di panggil Freza.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemuda berusia 21 tahun ini adalah mantan tentara bayaran dan juga pembunuh yang di juluki "Night Blood Scorpion" karena kemahiran nya menggunakan racun dan juga senjata jarak dekat.
Saat ini Freza berada di sebuah ruang latihan menembak, ia tengah fokus membidik sasaran yang akan ia tempat, namun saat akan menembak, seseorang menepuk bahunya.
"Freza, komandan memanggil mu." ucap salah satu teman Freza bernama Wira
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wira Kawaguchi Handa
pemuda berusia 23 tahun ini adalah rekan Freza selama ia berada di indonesia. Ia adalah rekan yang membantu Freza selama di Indonesia, ia memiliki sifat yang baik, ramah, bertanggung jawab, dan juga bijak sana, namun Ia sedikit konyol.
Kini Freza menghampiri Jendral polisi yang memanggilnya.
"Freza, kamu sudah setahun berada disini, saya mempunyai tugas untuk mu." ucap sang Jendral
