BAB 3 Bayang bayang Byanca

17 1 0
                                    

Di ruangan lain, terlihat Atlas tengan mencoba fokus akan pekerjaan nya.

Namun sayang sekali, semakin Atlas untuk fokus, rasanya fokus Atlas semakin lenyap.

Bayang bayang Byanca begitu memenuhi isi pikiran seorang Atlas

Badan yang begitu indah, kulit mulus, dengan leher yang jenjang membuat atlas selalu membayangkan sosok Byanca yang begitu membuat gejolak Atlas Herlangga kembali berkobar

" Ah sial... " Umpat Atlas kesal

     " Mengapa bayang bayang gadis itu memenuhi otakku, jika begini terus, bagaimana bisa mengerjakan pekerjaan ku " oceh atlas sambil menggebrak meja kerjanya begitu keras.

Akhirnya Atlas memutuskan untuk pergi dari ruang kerjanya menuju ke balkon kamarnya.

Atlas terus menikmati gelapnya malam yang begitu menerkam.
Atlas menikmati suasana malam ini dengan menghisap rokok miliknya.

Alih-alih ingin menghilangkan bayang bayang Byanca, justru atlas semakin di buat gila, karena bayang bayang itu tak luput hilang dari pikirannya.

    "Ah siallllll...."
" Apa yang terjadi pada diriku, mengapa aku tidak bisa menghilangkan bayang wanita itu"

  Karena merasa bayang bayang Byanca tidak kunjung menghilang.

Akhirnya Atlas memutuskan untuk pergi dari rumahnya, menuju ke sebuah club yang cukup populer di kota itu.

" Hey bro.... Lama kau tak berkunjung kemari, sepertinya kau sedang ada masalah " tanya Rio, teman atlas sekaligus pemilik club ternama itu.

  Rio tau benar jika Atlas datang ke clupnya hanya jika ia memilik masalah.

" Ya kau tau aku Rio, aku memang ada sedikit masalah yang membuat kepalaku sangat pusing " ucap Atlas dengan memijat keningnya.

   " Sepertinya masalahmu cukup berat bro... Dari pada Lo pusing g jelas mending ikut gue, malam ini gue punya barang bagus ni " ucap Rio dengan menaik turunkan alisnya.

" Maksud Lo?? " Tanya atlas tak mengerti akan ucapan temannya itu

" Gue punya batang baru ni, kebetulan dia batu mulai bekerja hari ini " ucap Rio penuh keyakinan.

" Serius Lo.. " tanya atlas penasaran.

" Serius lah bro, gue jamin, service nya mantap " ucap Rio penuh keyakinan.

   " Oke panggil dia!!" Titah atlas.

Rio pun mengangkat tangannya memberikan kode pada seorang wanita yang berada tidak cukup jauh dari meja mereka.

  "Rina, tolong kamu puaskan dia!! " Titah Rio pada karyawan baru nya itu.

" Baiklah tuan " ucap Rina manja.

Akhirnya Atlas dan Rina berjalan menuju ke sebuah kamar yang berada di club tersebut.

  "Lakukan tugasmu!! " Ucap Atlas singkat.

Rina pun melakukan tugasnya dengan baik, namun entah mengapa Atlas sama sekali tidak tergoda akan pelayanan Rina yang terbilang cukup menarik.

  Seketika bayang bayang Byanca kembali memenuhi isi otak Atlas.

Akhirnya Atlas mendorong tubuh wanita itu sampai mundur jauh dari dirinya.

    " Kenapa tuan, kita belum menyelesaikan nya " ucap Rina manja.

" Pelayanan mu buruk, saya tidak suka " ucap Atlas singkat lalu meninggalkan wanita itu sendirian.

Rina tentu sangat malu, di hari pertama nya bekerja malah langsung di tolak oleh pelanggan pertamanya.

" Loh bro... Tumben banget lu main cepet " ucap Rio heran.

   Tanpa menjawab pertanyaan temannya itu, Atlas malah pergi meninggalkan Rio dan pergi dari club itu.

Rio yang masih heran akan tingkah temannya itu hanya bisa melotot dan mematung di tempatnya.

Bagaimana tidak, Rio jelas tau bagaimana Atlas, pria itu sudah pasti tidak akan pernah menolak jika Rio berikan seorang wanita.

Setelah kepergian kekasihnya Atlas kerap kali membayar wanita jalang untuk memuaskan hasrat nya, atlas selalu melampiaskan semuanya kepada wanita bayarannya itu.

CINTA UNTUK KAKAK SAHABATKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang