21.undangan ulang tahun.

5 0 0
                                    

"i confess to you!!"

Seminggu kemudian...

Kedua orang tua Ashana dan tiga saudaranya nya sudah pulang kerumah.kini mereka sudah beraktivitas seperti semula.

Ashana sampai disekolah nya,dirinya pergi sekolah dengan menaiki bis.namun sampainya dirinya disana,ashana nampak heran karena semua murid sedang berkumpul di depan mading sekolah.

"Eh yaampun ini beneran kita diundang sama adena?"tanya murid itu pada temannya.

"Iyah serius!gue aja gak nyangka kita bakal pergi ke pesta ulang tahunnya."jawab temannya.

Ashana baru ingat besok adalah hari ulangtahun nya.namun saat matanya melihat setiap kalimat yang tercetak jelas disana.hanya ada nama adena dan adelio,mereka tidak mencantumkan namanya disana.

Ashana lalu pergi dari sana,pada hal kan tanggal lahir mereka sama.kenapa namanya tidak ada di undangan tersebut.

"Ashana!!"panggil Caca dan suara cempreng nya.

"Heii,yaampun yang habis jalan-jalan nih ye!"ucap Ashana terkekeh.

"Duh mana nih oleh-oleh nya."sahut Rhea.

"Tenang kali rhe,gue udah beliin buat kalian.masing-masing dua paper bag."ucap Caca memberikan paper bag berwarna hitam itu kepada keduanya.

"Aduh makasih yah,mending kita kekelas aja kuylah.karena kan kita nanti bakal ujian kenaikan kelas."ujar Rhea.

Benar mereka akan ujian kenaikan kelas.karena kelas dua belas sudah lulus,jadi mereka lah yang bergantian yang ujian.

Bunyi bell pun berbunyi,menandakan semua murid sudah masuk kelasnya.kini mereka semua sedang mengikuti ujian,bahkan setiap kelas ada pengawasnya.

"Sial banget kenapa harus matematika sih!"gumam Caca kesal,karena dirinya duduk bersama murid yang cukup pintar juga.

"Nih lihat punya gue aja."suruh gadis berkacamata itu disamping Caca.

"Ogah gue lihat punya lo,entar lo cepuin lagi keguru."balas Caca melingkari setiap jawaban yang dirinya hitung sendiri.

"Selesai deh,gue mau kumpul punya gue dulu byeee tesa."ucap Caca senang dirinya mengumpulkan lebih dulu.

Bahkan rhea dan ashana pun juga ikut mengumpulkan nya.kini bell pun kembali berbunyi,ujian dihari senin ada empat yang harus dikerjakan.

"Baik semua nya,kita lanjut ujian kedua yah.semuanya mohon tenang."ucap guru tersebut.

Ujian kedua adalah fisika,hal itu membuat semua murid yang ada disana menjadi frustasi.yaitu kelas sebelas IPA satu.

"Anjay nih fisika kayanya gue mesti harus jatohin diri dulu."ucap Ganendra menjambak rambutnya.

"Yaelah ndra buru deh lo kerjain,bentar lagi istirahat."balas Danish.

"Nish gue nyerah,kayanya gue mesti jatohin diri dulu.baru dapet nih jawaban fisika."ujar Ganendra pusing.

"Stop gan,lihat belakang noh ada emilio,mahanta sama alister."balas Danish membuat Ganendra langsung menatap Danish.

Ashana (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang