32.keputusan ashana.

3 0 0
                                    

"capeknya luar biasa,tapi aku kuat kok,aku mau istirahat tapi gak boleh lama.malah disuruh bangun lagi buat hadapi dunia yang kejam kaya gini."

Seperti yang dikatakan Ashana tadi, Emilio datang membawa satu kotak ayam geprek untuk dirinya.

Ashana tersenyum senang melihat nya, sedangkan itu Emilio sejak tadi memasang wajah datarnya.

"Kenapa muka lo?kusut amat kaya gak pernah disetrika."ucap Adelio yang baru saja keluar dari toilet.

"Sejak kapan lo dateng?"tanya Emilio yang tentu nya terkejut.

"Satu jam yang lalu."jawab Adelio.

"Lo beli cuman satu?"tanya Adelio.

"Iyah buat kakak lo ini."jawab Emilio.

"Emang isinya apaan?"tanya Adelio.

"Ayam geprek."jawab Ashana menyengir menampilkan gigi kelincinya.

Adelio menoleh pada kakaknya,mungkin diotak Adelio saat ini berpikir.kakaknya sakit kok minta nya ayam geprek?biasa nya orang sakit makannya dari rumah sakit.

"Apaan sih kakak makan kaya begituan!"ucap Adelio.

"Gini aja deh,lio jangan lo kasih sama kakak gue.mending kita yang makan aja."ucap Adelio lagi membuat Ashana menekuk wajahnya kesal.

Pintu pun terketuk menampilkan suster yang mengantarkan makanan.

"Permisi,waktunya kita makan siang dulu yah."ucap Suster tersebut tersenyum manis.

"Iyah sus makasih yah."balas Adelio lalu suster tersebut pun keluar.

Adelio menatap kakaknya yang kini menatap nya juga dengan mata memelas.

"Enggak kak,kakak waktunya makan siang yang udah disiapin sama resep dokter."ucap Adelio membuka penutup makanan Ashana.

"Sekarang makan."suruh Adelio membuat Ashana mau tak mau memakannya.walaupun makanan rumahan sakit itu hambar.

"Nah ini ayam geprek nya kita makan lio."ucap Adelio membuka bungkus ayam geprek tersebut.

Ashana diam-diam melihat keduanya,karena keduanya saat ini duduk dibawah.Ashana tersenyum tipis dan kembali memakan makanan nya.

"Adelio lo ambil yang bagian atas paha aja!"ucap Emilio menarik paha ayam tersebut.

"Enak aja lo!pokoknya gue paha lo yang atasnya."balas Adelio menarik paha tersebut.

Ashana terkekeh melihat keduanya, bertengkar karena berebut paha ayam.

"Udah deh gini lio."ucap Emilio.

"Lo juga manggilnya lio."balas Adelio.

Emilio memutar bola matanya malas,"kita bagi empat biar adil!"ucap Emilio merebut ayam tersebut.

Emilio membagi ayam tersebut,menjadi empat bagian.paha ayam tersebut dipisahkan tulangnya lalu dibagi dagingnya menjadi dua,begitu pun bagian atas pahamnya juga.

"Dah makan itu,jangan lagi punya gue lo ambil."ucap Emilio memakan nya lalu disusul oleh Adelio yang ikut makan.

Sedangkan Ashana sudah selesai makan,dan kini hanya tinggal minum saja.

"Alhamdulillah perut gue kenyang,ada untungnya juga lo beli ayam geprek walaupun cuman satu."ucap Adelio.

"Udah sekarang cuci tangannya."suruh Ashana.

"Bentar tadi lo cuci tangan enggak?"tanya Emilio.

Adelio menggeleng kan kepalanya dan menyengir tanpa dosa.hal itu membuat Emilio menatap datar Adelio.

Ashana (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang