Sebelum membaca, ikuti akun saya dulu. Biar kita sama-sama enak. Okay besty.
Perjodohan hal yang sangat sulit untuk zaman sekarang. Tetapi, itu semua tidak bisa mengubah perjanjian yang di lakukan orang tua terdahulu.
Itu semua terjadi pada gadis c...
Hak cipta di lindungi undang-undang. Dilarang keras menjiplak, mencopy, atau segala jenis bentuk plagiarisme.
Undang-undang No. 28 tahun 2014.
***
*Jika ada kesalahan, mohon di maklumi karena penulis baru.
*Tolong jangan menyamakan cerita ini dengan yang ada di luar. KARENA INI MURNI IMAJINASI SAYA SENDIRI.
*Tolong jangan panggil saya. Min, author, atau Thor. Call me Nana/Nay. Oke babe...
*Jangan lupa vote dan komennya di setiap paragraf ♥️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
30 orang tercepat. Tolong bantu follow, nanti saya Follback.
***
"Karma itu ada dan nyata"
Lara Arya Satari
Markica, mari kita baca
"guysss" Teriak seorang gadis sambil berlari ke arah teman-temannya. Tanpa dia sadari, ada seorang gadis berkacamata berlari berlawanan dengannya sambil menunduk.
Brukk
"Aww" Gadis itu merintis kesakitan. bagaimana tidak. Posisi nya sekarang sedang tengkurap. Sedangkan gadis berkacamata itu sedang menungging karena jatuh.
"Hahahaha" dua gadis yang berada di depannya itu sedang tertawa puas, bukannya menolong tapi asik ketawa. Ck, bisa bisanya. Untung keadaan koridor sekolah masih sepi.
"Woi, bukan nya nolongin malah ketawa Lo berdua" gadis itu berdiri sambil mengibaskan baju nya yang sedikit kotor.
"Sorry, kalau nggak ketawa bukan besty nama nya" ucap gadis itu sambil memegang perutnya, gadis yang memakai jepit rambut pink bernama Tania.
"Udah-udah, Lo nggak papa kan?" Tanya gadis yang satunya lagi yang bernama Puput.
"Kamu nanya? Kamu bertanya-ta"
"Udahlah, nggak usah banyak bacot. Mana yang sakit?" Tania mendekati gadis itu dan langsung memegangi kedua lengannya, sambil memutar-mutar badannya.
"Isshh, apaan sih. Udah." Gadis itu melepaskan tangan Tania. "Gue nggak papa, lagian cuman jatuh doang" lanjut nya lagi dengan wajah di tekuk. Dia bernama Aliya.
