Bab 6. Cerai?

14 4 1
                                    


Up lagi karena besok idul Adha. Jadi, nggak bisa up besok.

 Jadi, nggak bisa up besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow akun aku.
Sebelum baca, jangan lupa Vote nya.

Happy reading ♥️

"Bagaimana jika saya selingkuh?"

Pertanyaan itu tiba-tiba di keluarkan Rafiq. Aliya yang sudah jalan seketika berhenti. Mimik wajah nya tiba-tiba berubah. Selingkuh?

Aliya membalikkan badannya menghadap Rafiq, Dengan mata yang sudah memanas menahan air mata. "Maksud Lo?"

"Saya hanya bilang, apa yang akan kamu lakukan?" Jelasnya menatap mata Aliya.

"Kita cerai"

Dengan enteng Aliya berucap seperti itu. Sakit? Pastinya. Siapa yang tidak sakit ketika mengetahui suaminya selingkuh. Walaupun Aliya tau, mereka hanya di jodohkan.

"Oh"

Rafiq langsung meninggalkan Aliya menuju dalam rumah setelah mengatakan itu. Air mata Aliya lolos membasahi kedua pipinya, dengan gerakan cepat Aliya menghapus air matanya.

"Kenapa? Kamu selingkuh?" Tanya Aliya kembali membalikkan badannya menghadap Rafiq.

Rafiq menghentikan langkahnya. "Tidak, saya hanya bertanya" bohong nya lalu beranjak dari sana.

Aliya mengikuti langkah Rafiq. Jujur, dia merasa aneh dengan Rafiq. Tidak seperti biasanya lelaki itu bersikap seperti sekarang.

Setelah sampai di kamar. Aliya menghempas kan badannya ke kasur. Dia tidak ingin memikirkan apapun sekarang.

"Auh, shit"

Punggung Aliya terasa sakit, dia baru sadar. Jika yang di pakainya tidur sekarang bukan kasurnya yang dirumah.

"Mandilah, sesudah kamu mandi kita melaksanakan sholat" Ucap Rafiq sambil membuka kancing jas yang ia pakai.

Aliya mengalihkan pandangan nya ke arah Rafiq. Gadis itu masih kesakitan akibat kasur itu. "Bentar lemariiiii" Jawabnya lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

Rafiq yang melihat istrinya berlari kecil menuju kamar mandi tersenyum kecil. Gemas sekali melihat tingkah lucu istri kecilnya.

"Lemariiii, ambilin gue handuk" Teriak Aliya di kamar mandi. "Cepetan lemari" Teriak nya lagi.

"Ambil sendiri, kamu kan punya kaki. Jadi, belajarlah mandiri, jangan suka repotin orang lain" Ujarnya sambil memegang handphone.

"Masa gue telanjang ke sana. Anjirtt yang benar aja Lo?" Aliya tak habis pikir dengan jalan pikirin lelaki itu.

"Ya tidak apa-apa. Kan saya suami kamu" godanya sambil terkekeh kecil. Rafiq masih berada di atas kasur dengan menggunakan kaos dan celana pendek. Tak lupa handuk di punggungnya.

Hijrahnya Aliya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang