Empat belas

50 30 1
                                    

Jangan lupa sebelum membaca diharapkan vote terlebih dahulu, terimakasih!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa sebelum membaca diharapkan vote terlebih dahulu, terimakasih!

Pagi ini, Arshinta akan berangkat ke sekolah bersama dengan sahabatnya itu, Artheo. Semalam, Gama meriang dan mengharuskan adiknya itu berangkat sendiri. Dikarenakan Arshinta tidak mau diantar dengan sopir, gadis itu lebih memilih untuk berangkat bersama Artheo. Kali ini Artheo sudah tepat waktu menjemput Arshinta. Kemudian gadis itu menaiki motor dan sang empu mulai mengemudikan motornya.

Kurang lebih sepuluh menit lamanya mereka memakan waktu untuk berangkat menuju SMA Bina Bangsa tersebut. Kini Arshinta sudah lebih dahulu ingin diturunkan di depan halte. Dirinya sedikit ragu untuk terus masuk bersama dengan sahabatnya itu. "Duluan aja sana Yo, gue mau jalan sendiri aja." tolak gadis itu akan ajakan Artheo untuk bersama menuju gerbang. Artheo mengangguk dan meninggalkan Arshinta masuk terlebih dahulu.

Arshinta berjalan menuju ruang kelasnya. Saat di anak tangga, gadis itu sudah terlebih dahulu dihadang dengan teman-teman sang kakak. Terlihat di depannya kini Raka, Nandika dan juga Daniel menampakkan mimik wajah khawatir. "Gimana keadaan Gama?" tanya Daniel dengan raut wajah yang masih terlihat akan sorot kekhawatiran di matanya itu.

"Dia demam, kemarin dia pulang keadaan luka-luka yang menurut gue cukup parah." ujar gadis yang ditanyai itu.

"Wah kayanya parah banget berantemnya tuh anak." balas Nandika yang diangguki oleh Arshinta.

"Kita sama anak-anak lain nantinya mau jenguk dia, Shi." sahut Raka menimpali. Anggota ALEXANDRIA cukup khawatir akan ketua mereka yang dikabarkan dihajar oleh sekelompok geng motor hingga babak belur. Ini adalah kali pertamanya Gama dihajar dengan kekuatan yang lebih kuat dari lawannya. Ini juga pertama kalinya Gama dibuat babak belur separah ini oleh orang lain. Mereka juga mencari tahu akan siapa dalang dibalik kejadian yang menimpa sang ketua ALEXANDRIA.

...

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, menandakan jika jam pelajaran telah berakhir dan semua murid kembali ke rumah masing-masing. Di daerah parkiran, Arshinta dibuat dilema akan pertimbangannya ini. Bagaimana tidak, Raka dan Artheo adalah dua orang yang mengajaknya untuk pulang bersama. Mereka berdua memperebutkan gadis yang bernama Arshinta itu. Sedangkan sang gadis sendiri, dilema dengan kedua pilihan itu.

"Sama gue aja Shi, tadi kan berangkat bareng gue dan pulangnya juga harus bareng gue lagi!" seru Artheo mengajak gadis itu.

Raka nampak tak suka dengan Artheo, dirinya menyahut ucapan lelaki itu, "Sama gue aja yuk Shi, sekalian kan kita sejalur mau jengukin Gama." ujarnya mempengaruhi Arshinta.

Sementara sang gadis, tahu akan maksud dari kedua lelaki di hadapannya kini. Gadis itu kembali berpikir sebelum akhirnya membuka suara, "Oke gue bareng kak Raka karena kita se jalur, sorry ya Yo, next time aja ya?" ujar gadis itu. Sang empu yang diberi penolakan oleh Arshinta pun menghela nafas dan mengangguk pasrah.

LET'S JUST BE FRIENDS [TERBIT!] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang