Sejak pertemuan Gama dan Vianna beberapa hari yang lalu, kini lelaki itu mulai berpikir untuk mencoba membuka hati kepada seseorang yang ingin memasuki hatinya itu. Namun, disaat banyak yang ingin menerobos masuk ke hatinya, Gama malah semakin menutup akses tersebut. Entah apa yang diinginkan lelaki itu. Seperti saat ini, dimana Gama beserta anggota ALEXANDRIA tengah berkumpul di markas mereka. Lelaki itu sibuk dengan banyaknya notifikasi yang berasal dari ponselnya. Terlihat dengan jelas jika cukup banyak gadis yang memberinya pesan. Namun Gama terlalu malas untuk membalasnya. Hingga beberapa detik kemudian, terdapat sebuah notifikasi dari handphone milik Arshinta yang berada di sebelahnya. Dering notifikasi itu, dapat membuat sang empu penasaran. Notifikasi pesan dari seseorang yang pernah singgah di hatinya. Kali ini notifikasi itu muncul kembali namun tidak di layar handphone miliknya, melainkan milik Arshinta. Terlihatlah dengan jelas nama Vianna tertera di sana.
Ingin sekali lelaki itu segera membalas pesan tersebut namun ia urungkan niatnya itu. Ia cukup heran mengapa gadis itu menghubungi sang adik.
Arshinta yang baru saja kembali dari kamar mandi, langsung mendaratkan tubuhnya di samping sang kakak. Ia memperhatikan tatapan Gama yang mengarah pada ponselnya. Lantas ia pun ikut memusatkan perhatiannya pada benda pipih miliknya itu. Arshinta mengernyit, "Ngapain dia hubungin gue ya, kak?" tanya gadis itu.
Gama tersentak dari lamunannya. Ia mengendikkan bahunya acuh. "Gak tahu." balas Gama kepada adiknya.
Arshinta mengambil handphonenya dan mencoba mengetikkan sesuatu di sana. Terlihat jelas jari-jarinya mengetik dengan lihai guna membalas pesan itu.
Beberapa menit telah berlalu, dan kini Arshinta telah meletakkan handphonenya ke sembarang arah yang artinya gadis itu telah selesai bercakap lewat room chat dengan Vianna, masa lalu sang kakak.
Melihat kelakuan sang adik, Gama membuka suara, "Kenapa?" tanyanya.
Arshinta menatap dalam-dalam sang kakak dan membalas ucapannya itu. "Dia ngajakin lo meet." balas gadis itu. Sedangkan Gama menatapnya dengan heran, "For what?" tanya Gama kembali.
"Katanya sih mau bilang tentang alasan dia dulu ninggalin lo kak," ujar Arshinta sembari memberikan handphonenya yang mengarahkan room percakapannya bersama Vianna.
Gama mengambil handphone tersebut dan memperhatikannya.
"Wahh ada yang lagi pada serius nih," celetuk salah satu anggota di sana. Siapa lagi jika bukan Nandika yang paling penasaran akan semua hal. Mungkin jika ada perlombaan mengenai penasaran, Nandika lah yang akan jadi juara pertama.
"Stop kak! Jangan bercanda dulu." ujar Arshinta memperingati. Nandika menunduk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.
"Gue cabut." ujar Gama dengan segera mengambil jaketnya dan langsung keluar menuju motornya.
Semua anggota yang berada di sana sudah paham dengan tingkah laku Gama yang seperti itu, merupakan tanda jika lelaki itu tak baik-baik saja.
"Kenapa dia, Shi?" ujar Raka yang ikut berdiri di samping Arshinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S JUST BE FRIENDS [TERBIT!]
Fiksi RemajaKisah tentang hubungan persahabatan menarik antara gadis cantik bernama Arshinta dengan teman kelasnya sendiri. Mereka sepakat untuk hanya berteman dan tak akan melibatkan perasaan apapun satu sama lain. Namun, bukankah cukup mustahil jika ada hubun...