Matahari mulai muncul di permukaan bumi yang berarti hari sudah memasuki waktu pagi. Semalam, anggota inti ALEXANDRIA memutuskan untuk bermalam di kediaman sang ketua, karena mereka khawatir akan terlambat untuk sampai di panti asuhan. Mereka begitu antusias karena ini adalah event yang baru sekali bagi mereka, yakni menginap di rumah Gama. Terutama Nandika dan Raka yang dengan rakusnya memakan hingga dua piring nasi. Untung saja sekarang adalah hari Minggu yang merupakan hari libur sekolah dan juga nantinya mereka akan pergi ke panti asuhan sesuai dengan kesepakatan pekan lalu.
Kini waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 dan mereka akan segera berangkat mengikuti saran Daniel. Mereka sudah siap dengan pakaian mereka masing-masing. Berbeda dengan Nandika yang lupa membawa baju ganti, ia lantas meminjam pakaian Gama untuk dirinya kenakan.
"Baju lo kecil banget Gam, ngepas nih di badan gue." celetuk Nandika. Gama hanya terkekeh pelan, "Memang itu baju gue dua tahun yang lalu hahaha." balas Gama, sedangkan Nandika hanya mendengus.
TING
Tawa mereka seketika berhenti saat terdengar bel rumah itu berbunyi. Gama mengernyit heran, pasalnya jarang sekali ada orang bertamu sepagi ini di komplek rumahnya itu. Ia pun berjalan membuka pintu dan sedikit terkejut saat melihat ternyata orang yang bertamu merupakan sahabat dari adiknya sendiri. "Masuk, gue panggil dia dulu." ujarnya.
Sementara itu Artheo memasuki rumah mewah Fedrick dengan membawa tentengan di tangannya. Gadis yang menjadi tujuannya pun menuruni tangga. Dapat Artheo lihat jika gadis itu akan pergi dengan outfit pakaiannya yang simple hingga menambah paras cantik gadis itu.
"Halo Theo, lo ngapain kesini?" ujar gadis itu menyambut kedatangan sahabat nya. Artheo tersenyum dan memberikan tentengan paperbag itu kepada Arshinta, "Sorry gue ganggu, nih buat lo." balas lelaki itu.
Arshinta menatapnya tak percaya. Gadis itupun menerima hadiah dari Artheo. "Wah, thanks ya!" ucapnya yang dibalas anggukan kepala oleh lelaki itu.
"Gue mau pergi ke panti asuhan, lo mau ikut?" ujar gadis itu mengajak Artheo. Namun sang empu menolaknya dengan halus, "Gue ada kesibukan, lain waktu aja ya Shi. Gue pamit dulu, salam buat bokap nyokap lo." ujarnya.
Lelaki itupun segera berpamitan kepada Gama dan juga teman-temannya. Melihat hal itu, Raka penasaran akan tingkah laku Artheo yang membawakan Arshinta hadiah. Dirinya pun berkedip kepada Nandika guna memberi kode. Raka dan Nandika memang sahabat yang cocok dan bahkan Nandika pun tahu akan maksud kedipan mata dari Raka.
Lelaki bernama Nandika tersebut membuka suara dan bertanya kepada Arshinta, "Apaan itu Shi?" tanya lelaki itu. Arshinta membuka bingkisan yang diberikan Artheo kepadanya tersebut. Ternyata isi di dalam bingkisan itu adalah dua macam cookies dan sebuah boneka beruang mini yang memegang surat. Gadis itupun mengambil surat tersebut dan menyimpannya.
"Wah bagi dong!" seru Nandika. Gadis itu pun memberikan cookies nya kepada teman sang kakak tersebut.
Saat Nandika akan membuka tutup toples cookies tersebut, Gama datang dan bersuara, "Let's go guys!" Nandika pun kesal dikarenakan dirinya tidak jadi mencoba cookies yang kelihatannya sangat menggiurkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S JUST BE FRIENDS [TERBIT!]
Ficção AdolescenteKisah tentang hubungan persahabatan menarik antara gadis cantik bernama Arshinta dengan teman kelasnya sendiri. Mereka sepakat untuk hanya berteman dan tak akan melibatkan perasaan apapun satu sama lain. Namun, bukankah cukup mustahil jika ada hubun...