15 Lenora

1.4K 126 9
                                    




Karna malam ini kepalaku sakit makanya aku up hihi

Dan sorry ye kalo ada typo atau apa, tandai aja deh kalo gak keberatan

Jan lupa vote komen yah

Terima kasih






















Setelah kejadian kemarin hidup Lenora berjalan kembali dengan tenang, namun bedanya ia yang tak terlalu menjadi perhatian di sekolah kini seakan menjadi artis mendadak saat melewati koridor menuju kelasnya. Semua mata seakan tertuju padanya, menatapnya dengan berbagai tatapan. Tak ada yang berbisik membicarakan nya atau lebih tepatnya Lenora belum mendengar itu.

Bahkan saat jam istirahat pun tetap ada saja yang memperhatikan.

Karena malas jadi pusat perhatian Lenora memilih membawa makan siangnya ke belakang sekolah, tempat yang jarang di kunjungi oleh siswa kecuali.....

"Hai"

Lenora menghela nafas, sebelumnya ia tak menebak jika akan bertemu kembali dengan Abima, karena jujur saja Lenora hampir melupakan bocah itu, namun setelah melihat wujudnya barulah Lenora mengingatnya.

"Hai Abim" sapa Lenora sok imut, namun Abim malah tersenyum melihatnya.

Gadis itu mengdengus kesal, ikut duduk di samping Abima lalu mengeluarkan roti dan air yang ia bawa.

"Nih makan" ucap Lenora meletakkan sebungkus roti di paha Abima.

Kebetulan sekali ia membawa lebih dari dua roti, jadi ia bisa berbagi dengan cowok itu. Tak enak juga makan seorang tanpa bagian- bagi kan.

"Gue kenyang"

"Makan roti sebungkus gak bakal buat perut lo meledak" ucap Lenora tanpa menoleh pada Abima.

Abima tertawa pelan, akhirnya ia membuka roti tersebut lalu memakannya dengan tenang.

Namun seakan mengingat sesuatu, Lenora kembali menatap Abima. Gadis itu melotot kaget setelah mendapati dahi cowo itu yang nampak mengeluarkan darah yang sudah mengering.

"Kenapa?" Tanya Lenora tanpa sadar, tangannya terulur untuk menyentuh luka tersebut.

Baru saja di pegang, Abima sudah meringis menjauh, cowo itu nampak kesakitan.

"Kenapa?" Tanya Lenora sekali lagi.

Abima mendengus mendengar pertanyaa itu, "Bukan urusan lo" jawab nya.

Lenora mengangguk, "emang bukan urusan gue sih tapi....." Lenora tak melanjutkan ucapannya membuat Abima menatap penasaran pada Lenora.

"Tapi karena gue udah liat nya, Lo wajib ngasih tau gue, dan kalo lo gak mau jawab gue tambahin tu luka, atau gue hancurin muka ganteng lo, jadi mending lo jawab" ucap Lenora panjang lebar dengan senyum mengerikan.

Abima terdiam, cowok itu tersenyum tipis. Ia tak takut ancaman dari gadis itu, apalagi dengan tubuh sekecil itu. Ancaman Lenora bukan alah apa, ia sudah mengalami banyak ancaman yang lebih sadis dari itu.

"Cepat kasih tau" sergah Lenora tak sabaran.

"Kecelakaan kerja" jawab Abima akhirnya.

"Lah? Kerja apaan?"

"Kuli"

"Kuli apa apa pagi-pagi?"

"Kulihat wajahmu yang hpmmm....."

LeNoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang