hari terus berganti, begitu juga suasana yang ada di mansion besar itu yang kini terasa mencekam, detik detik putri bungsu pasangan Kim Dae Woong dan Gong Hyo Jin yang akan melahirkan kedua anak kembarnya, membuat kedua paruh baya itu selalu berjaga jaga di sisi sang anak, sama halnya dengan kakak perempuan nya yang selalu ada di setiap pandangan nya, tapi mereka tidak menunjukkan rasa cemas karna tidak ingin sang anak semakin kesal akan tingkah kecemasan berlebihan mereka
"Eomma kalian terlalu berlebihan"ucap nya dengan pandangan tidak lepas dari layar lebar ( TV )
hembusan nafas panjang terdengar di pendengar nya setelah sang eomma menghentikan gerakan tangannya
"tidak, aku dan appa mu selalu dan akan selalu begini terhadap anak anaknya, apa lagi dua hari lagi kau akan melahirkan"jawab sang eomma, Jennie lebih memilih diam tanpa berkomentar lagi, dirinya terlalu malas jika meladeni wanita baya di samping nya"Eomma, aku ijin sebentar"ucap anak sulung nya dengan pakaian rapi tidak lupa dengan gadis mungil yang tengah menatap mereka gemas di dalam gendongan sang ibu
"Cute my baby"ucap Jennie saat melihat tatapan menggemaskan sang ponakan
"tumben, mau kemana?"
"aku harus memeriksa keadaan Chaeyoung setelah pulang dari pemakaman aku belum sempat ke rumah sakit"ucap jisoo mendudukkan bayi mungil itu di pangkuan sang eomma
"hati hati ne, cucu ku menggemaskan sekali"gemas sang eomma saat melihat pakaian yang di pakai oleh bayi mungil itu, sesekali dirinya mencuri ciuman dari pipi cumbi itu yang mengembang kempis karna tengah mengulum empeng
"Appa?"tanya jisoo saat tidak mendapati pria baya yang selalu mengekori adik nya
"ada di dapur lagi buat minum"ucapan sang eomma membuat jisoo terkekeh tanpa bertanya lagi karna dia tau apa yang terjadi antara keduanya
"Jennie, jika terjadi sesuatu langsung telpon Unnie ne, kebetulan juga Irene datang bersama anaknya"ucap jisoo yang hanya di balas anggukan kecil
"Mau kemana?"suara berat dari arah belakang jisoo membuat nya seketika menoleh dan menatap sang appa dari atas ke bawah yang tengah mengenakan pakaian maid dengan rambut kuncir pita
"Hahahaha.. appa, appa kenapa berpakaian seperti itu"tawa jisoo seketika pecah membuat gadis mungil di dalam pangkuan eomma nya tertawa renyah dengan tangan bertepuk
"Diam!"
"aigo.. lihat cucu eomma dia begitu bahagia melihat grandpa nya begitu lucu"kekeh sang eomma saat melihat tawa lebar Chaeyoung terlihat dengan empeng tergantung di leher nya setelah membuka lebar mulut kecilnya, sedangkan sang appa hanya bisa menghela nafas panjang karna tidak bisa marah atau menegur, apa lagi melihat betapa bahagianya cucu pertama nya saat melihat diri nya
"apa sih enggak buat baby"lirih nya membuat tawa ketiga wanita itu pecah
"Appa harus melakukan hal sama jika kedua cucu appa lahir ne"pinta Jennie sambil mengelus perut buncitnya
"Hahahaha.. aku setuju dengan mu J"tawa jisoo dengan tangan memegang perut nya yang begitu keram yang ia rasakan
"sudah sudah, ini baby, jika sampai di sana kabari langsung eomma ne, ingat, jangan lupakan penutup wajah Chaeyoung"peringat sang eomma yang langsung jisoo iyakan tanpa mengeluarkan sepatah kata
"appa jangan murung, lagian itu juga untuk cucumu"canda jisoo saat melihat raut wajah cemberut sang appa setelah mendengar ucapan anak bungsunya
"Sana pergi!"usir sang appa dengan memutar malas kedua mata nya