"apa menurut mu dia akan kembali?"
"mungkin"
"terus apa yang saat ini kita lakukan? pergi atau melakukan hal yang seharusnya kita lakukan"
"menurut mu bagaimana?"bukan nya menjawab pria berbadan kokoh itu balik tanya dengan tatapan tajamnya. senyuman tipis terpancar di wajah keriput nya
"menurut ku sih lebih baik diam, kita sudah melakukan yang seharusnya kita lakukan selama ini, dan sekarang kita menjadi incaran tentara dan polisi. apa kau akan menganggap remeh kali ini masalah yang kita buat?"dengan suara berat nya pria itu lantas berdiri dari duduk nya dan berjalan kearah kepala yang tergantung indah di depan jendela yang tertata rapi
"apa aku seperti itu?"
"ya"
"jika diam itu namanya bukan diriku"satu kali hisapan pria itu menghembuskan asap rokok nya yang begitu banyak terhambur di udara
"Gong tidak akan tinggal diam selama kita berjalan di atas jembatan hitam"Kekehan itu seketika keluar saat mata yang begitu indah dia congkel dengan kasar dari tempatnya
"selama ini dia bersembunyi di balik ketiak jenderal itu dengan baik"ucap nya lalu kembali berjalan kearah meja yang di atas terdapat banyak toples yang berisi mata dan otak manusia
"jangan kau anggap remeh jendral itu walaupun dia tua, kekuatan nya tidak akan habis selama dia memiliki kartu AS"ucapan pria yang masih duduk di tempatnya seketika membuat pria di hadapan meja itu menatap nya dengan alis terangkat
"jadi maksud mu kau akan mencari tau siapa yang menjadi tangan kanan keduanya?"
"Ternyata kau langsung menangkap apa yang barusan aku lempar"dengan tawa pelan nya pria itu bangkit dan memakai jas nya kembali tidak lupa dengan kaca mata bening yang selama ini selalu melekat di pangkal hidung mancungnya
"aku akan memblokir akses keluarga itu supaya polisi tidak curiga, yang harus kita lakukan adalah, menemukan siapa tangan kanan mereka"ucapnya yang hanya di anggukan kepala oleh pria di hadapannya
"Ok! sampaikan salam ku buat anak tampan mu"
"oh ya beberapa berkas yang kita sembunyikan menghilang tampa jejak sedikitpun"ucapan spontan nya membuat pria berkacamata mata bening itu terkejut, dengan gerakan kasar pria berkacamata itu melangkah maju mendekati nya
"jadi semua berkas nya hilang?"jantungnya berdetak kencang saat tau berkas yang selama ini mereka sembunyikan menghilang, berkas yang berisi semua misi dan rahasia masa lalu mereka berdua
"Kenapa bisa? siapa pelakunya, kita sama sekali tidak memiliki seseorang untuk membantu kita, lalu siapa yang mengambil nya?"ucap nya dengan tangan mengepal kuat tatapan nya menajam menatap pria di hadapannya seakan akan tidak percaya apa yang beberapa detik lalu pria di hadapannya katakan
"aku tidak tau tapi yang pasti ada seseorang yang selama ini mengintai kita berdua tanpa kita sadari, rekaman CCTV nya juga menghilang, satupun vidio sama sekali tidak di temukan"hembusan nafas kasar terdengar di pendengaran pria berkacamata yang saat ini tengah memejamkan mata nya erat
"jika berkas itu sampai jatuh di tangan yang tidak seharusnya maka nyawa kita menjadi ancaman"
"terus kita harus melakukan apa huh? semua nya menghilang tanpa jejak, yang bisa kita lakukan saat ini hanya diam tanpa melakukan apapun selama orang itu belum di temukan maka jangan bertindak gegabah"peringatan keras dari pria di hadapannya membuat pria berkacamata itu menghela nafas kasar
"aku akan memikirkan nya"dengan langkah tergesa nya pria itu meninggalkan partner kerjanya dengan raut wajah datar
*selama aku hidup itu tidak akan terjadi*