Sedangkan di sisi lain
"Ven apa tuan sudah menyiapkan pesawat nya"tanya wanita dengan pakaian perawat nya yang tengah menimang bayi mungil yang tengah menangis keras dalam dekapan nya
"sudah, tuan juga sudah menyuap beberapa polisi untuk kita lalui, tapi aku tidak yakin jika polisi itu ditugaskan di jalan ini"ucap pria itu setelah melihat beberapa polisi tengah memberhentikan mengendara mobil lain nya
"kau lepas baju perawat itu terlebih dahulu"tunjuk Ven pada wanita di samping wanita yang tengah menggendong bayi mungil itu
"Baik"angguk nya lalu melepaskan pakaian perawat nya
"sudah"ucap nya setelah memasuki pakaian perawat itu kedalaman kardus kecil lalu mengambil alih bayi mungil itu dengan perlahan dalam dekapan teman nya
"Cia cepat lepas pakaian nya sebentar lagi giliran kita"ucap wanita itu setelah mengambil alih bayi nya
"ne"dengan gerakan cepat wanita bernama Cia itu melepaskan pakaian perawat itu dan memasukkan kedalam kardus kecil tempat dimana wanita tadi menyimpan pakaian perawat nya dengan nafas sedikit memburu
Tok tok
"selamat siang"ucap petugas kepolisian setelah Ven menurunkan kaca mobil nya
"siang pak, ada yang bisa saya bantu"tanya Ven saat melihat tatapan polisi itu kearah bayi dalam dekapan wanita di samping Cia
"apakah itu bayi anda?"tanya polisi itu membuat Ven menoleh kebelakang lalu tersenyum
"ne dia bayi ku bersama istri kedua ku kebetulan kami juga mau ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan nya yang saat ini demam"ucap Ven membuat wanita yang menggendong bayi mungil itu melotot tidak terima
"Kalau begitu maaf mengganggu dan memberhentikan anda"ucap polisi itu setelah menerima surat jalan dan nama penumpang termasuk nama bayi mungil itu yang di sodorkan Ven
"Tidak masalah, apa kami bisa jalan?"tanya Ven dengan senyuman palsu nya, hatinya begitu kencang berdetak saat melihat wajah polisi di samping jendela mobil nya yang tidak hentinya menatap bayi mungil itu
"silahkan dan hati hati semoga bayi anda baik baik saja"ucap kepolisian yang langsung Ven anggukan, setelah lolos dengan polisi itu Ven menaikkan jendela mobil nya dengan hembusan nafas panjang
"polisi Korea begitu bodoh ternyata, aku kira kita mendapatkan polisi sogokan yang sudah tuan siapkan, rencana tuan sangat bagus dan mulus"ucap Ven memuji sosok pria yang selama ini menjadi atasannya
"apa yang kau maksud istri kedua huh"tajam wanita itu membuat Ven hanya bisa terkekeh
"kenapa? apa kau keberatan?"
"pertanyaan bodoh macam apa itu huh! tentu saja aku tidak terima wanita mana yang suka dengan pria yang maniak sex"kesal nya membuat Cia terkekeh
"sudahlah Ria memang Ven hanya membuat drama apa lagi kita bisa selamat dari polisi"ucap lembut Cia membuat Ven menjulurkan lidah nya
"Sini biar aku saja"Cia mengambil alih bayi mungil itu dari wanita bernama Ria yang merupakan saudara kembar nya
"Jika bukan Karna boss besar sudah ku patahkan leher mu"
"Aw sadis"goda Ven
"seperti nya kita keterlaluan Ria"ucap Cia membuat Ria menatap bingung
"ada apa?"tanya Ria
"aku tidak sengaja menutup seluruh badan bayi kedu nya karna aku tidak ingin dia terinfeksi asap berbahaya itu"sesal Cia saat mengingat kejadian tadi
"jangan pikirin dia pasti baik baik saja apa lagi dokter Lee ada di sana"ucap Ria menenangkan saudara nya