CHAPTER 6

14 5 2
                                    

Haloooo!! jangan lupa vote dan komen yaaa!

follow igkuu: - butterfly_naaaaaaa
                            - wattpad_annaaa

"Melepaskan seseorang yang belum sempat dimiliki sangatlah menyakitkan"
-Azalea Natasha Aurora-

Aksa
by Uswatun Hasanah

Happy reading

Pulang sekolah, Aksa dan Aca terlebih dahulu mampir ke markas karena ada sesuatu yang ingin Aksa ambil. Setelah itu, Aksa mengantarkan Aca pulang.

"Ca" panggil Aksa.

"Apa?" jawabnya.

"Nggak apa-apa, lo cantik" ucap Aksa.

"Apalah Aksa apalah" Aca memutar bola matanya.

"Gue balik" ucap Aksa.

"Iya, hati-hati, Sa, jangan ngebut"

"Iya, Ca"

Aksa pun melajukan motornya, Aca menatap punggung Aksa yang mulai mengecil sampai akhirnya tidak terlihat lagi di netranya, Aca pun masuk ke dalam rumah. Ternyata di teras ada Devan yang sedang duduk santai sambil menikmati hembusan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahnya.

"Ekhem, diantar sama siapa tuh? Aksa ya namanya?" goda Devan.

"Ih, apaan sih, bang" jawab Aca tersipu malu.

"Dibilang cantik lagi," ucap Devan.


"ABAAAAANGG" pekik Aca.

Devan tertawa terbahak-bahak melihat wajah Aca yang memerah seperti kepiting rebus.

"Tau ah, Aca ke kamar dulu, bye!" ucap Aca, ia berjalan sambil menghentakkan kakinya ke lantai.

"Yah ngambek" ucap Devan sambil terkekeh. Devan pun masuk ke dalam rumah untuk membujuk Aca.

tok tok tok

Devan mengetuk pintu kamar Aca

"Ca" panggil Devan.

"Caa, bukain dong, maafin abang ya udah ledekin Aca" ucap Devan.

"Caaa" panggil lagi Devan.

"Maafin abang ya, Ca" bujuk Devan.

"Abang pergi sana!" teriak Aca dari dalam kamar.

"Nggak, Abang nggak bakal pergi sebelum Aca bukain pintu" ucap Devan.

Sedangkan di dalam kamar, Aca berdecak kesal karena abangnya ini keras kepala, Aca pun membukakan pintu untuk abangnya.

"Kenapa sih?!" tanya Aca kesal.

"Udah ya ngambeknya, mau es krim coklat?" ucap Devan.

Mata Aca berbinar-binar saat mendengar kata 'es krim coklat' yang terlontar dari mulut Devan. Aca mengangguk dengan semangat.

"Mau, mau, mau" ucap Aca dengan semangat.

Aca ini anak perempuan satu-satunya, selalu dimanjakan oleh abang dan ayahnya, jadi wajar saja perlakuannya seperti anak kecil.

AksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang