00 Cast 00

157 9 1
                                    

"Maaf Abang, tapi mulai sekarang Tara benci petang,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf Abang, tapi mulai sekarang Tara benci petang,"

-

Bentara Kalingga

Hangkara Senja Pratama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hangkara Senja Pratama

"Petang itu indah Tara,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Petang itu indah Tara,"

Bentara Lingga Pramana

"Kalo aja waktu bisa diulang, Tara bakal tarik kata kata bulan lalu tentang itu, Bang,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo aja waktu bisa diulang, Tara bakal tarik kata kata bulan lalu tentang itu, Bang,"

Hangkara dan Bentara memang bukan lahir dari rahim yang sama namun entah mengapa? Tara seolah faham apa yang selalu dirasakan oleh Kara ketika luka datang menyapa namun ada satu hal yang Tara tak bisa mengerti, yaitu tentang Kara yang selalu mengu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hangkara dan Bentara memang bukan lahir dari rahim yang sama namun entah mengapa? Tara seolah faham apa yang selalu dirasakan oleh Kara ketika luka datang menyapa namun ada satu hal yang Tara tak bisa mengerti, yaitu tentang Kara yang selalu mengurung diri dikamarnya saat petang tiba. Padahal, Kara selalu mengatakan bahwa petang indah, ia memiliki ciri khas sendiri tentang keindahan nya, itulah yang selalu Kara katakan padanya.

Sedangkan menurutnya, Tara tak pernah menemukan dimana letak indah petang itu? Tidak ada yang istimewa baginya karna petang adalah waktu pergantian sore ke malam dan itulah yang Tara lihat.

Namun, ketika hari itu tiba, disanalah Tara mulai mengerti maksud dari perkataan indah yang selalu Kara ucapkan lalu detik itu juga Tara mulai membenci petang.

"Tara, lihat dan rasakan! Abang yakin suatu saat kamu pasti ngerti, kenapa Abang selalu bilang kalo petang itu indah," ujar Hangkara sambil melihat bintang bintang disana.

Mendengar itu, Tara hanya diam namun arah pandangnya ia alihkan untuk menatap bintang-bintang disana sambil merenungkan apa yang baru saja Kara katakan.

Dan suasana disana menjadi hening sejenak, baik Tara maupun Kara keduanya sama sama terlarut dalam pikirannya masing-masing.

Tara yang masih bertanya tanya lalu Kara yang menikmati malam indah tersebut.

Hingga beberapa menit berlalu Tara menyerah lalu berkata. "Biar waktu aja yang jawab, Tara pusing kalo disuruh kayak gitu Bang," ucap Tara menyerah, pandangannya masih menatap langit disana.

Lalu Kara yang mendengar penuturan itu pun terkekeh. "Yaudah, biar waktu aja yang jawab," final Kara, setelah mengatakan itu keduanya kembali terdiam.

Hehehe,,, sengaja aku milih Sungchan di angst book kali ini karna aku rasa Sungchan yang angst tuh jarang banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hehehe,,, sengaja aku milih Sungchan di angst book kali ini karna aku rasa Sungchan yang angst tuh jarang banget.

Dan aku juga sengaja pilih Sakuya sebagai Adeknya karna menurut aku emang jarang aja

Aku, Kakak & PetangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang