"Tersenyumlah untuk bahagia jangan tersenyum saat bahagia,"
- Hangkara Senja
Selain menyukai petang, Hangka juga sangat menyukai hadirnya pelangi karna menurut Hangka, pelangi melambang warna warna yang indah disana namun biarpun begitu, Hangka sangat membenci hadirnya hujan. Karna menurut Hangka datangnya hujan menimbulkan bunyi yang berisik, hawa yang dingin serta beberapa lingkungan yang lembab. Itulah mengapa Hangka begitu membenci hujan, sangat benci! Bahkan saking bencinya Hangka berharap, dunia ini hanya matahari tanpa hujan.
Namun, berbeda dengan Bentara yang sangat menyukai hujan sebab menurut Bentara disana bukan hanya beberapa tumbuhan liar saja yang diuntungkan. Tapi beberapa orang yang menyukai hujan sebab disana, mereka bisa menangis tanpa terlihat dan mengeluh tanpa terdengar.
Hujan itu membawa kebahagian untuk Bentara dan beberapa orang lain nya namun tidak dengan Hangka, karena selalu menganggap hujan adalah bencana bagi dirinya. Seperti sekarang, hujan diluar sangat lebat tapi Hangka sampai sekarang tidak ingin keluar dari kamarnya padahal Bentara sudah membujuknya beberapa kali.
Tapi tetap saja, Hangka masih betah dikamar nya hingga hujan mereda barulah Hangka keluar disana lalu menghampiri Bentara yang tengah terduduk lesu di sofa ruang tamu.
"Padahal aku ingin bermain bersama Kakak saat tadi hujan," keluh Bentara, kala merasakan Hangka yang sudah duduk di samping nya.
Sedangkan Hangka melihat itu hanya menghela nafas nya lelah kemudian tersenyum lalu mengelus lembut rambut Bentara dengan sayang.
"Hujan itu buat sakit Tara, kalo kamu sama Abang main hujan-hujanan tadi kita bakal sakit berdua," ucap Hangka memberi pengertian.
Bentara mendengus kesal, Hangka selalu saja seperti ini jika Bentara mengajaknya untuk bermain hujan, alasan yang selalu di berikan oleh Hangka adalah membawa sakit.
Padahal, imun Hangka maupun Bentara tidak lah lemah jadi tidak mungkin hanya sekali bermain hujan mereka bisa sakit, itu sangat mustahil.
"Engga! Main hujan-hujanan sekali gak bakal bikin kita demam, Bang!" Kesal Bentara yang sudah muak dengan alasan Hangka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, Kakak & Petang
Poetrymungkin ini terdengar aneh tapi, Kakak hanya suka waktu petang bahkan ketimbang senja, Kakak lebih memilih petang, terdengar aneh bukan? Itulah Kakak ku "Petang itu, cuma pergantian sore ke malem," - Bentara Lingga Prasmanan "Suatu saat kamu pasti b...