"By Erwin"
"Mil..., awas. " Teriak seorang anak di belakangku.
"Hahaha, ayo tangkap aku kakak lambat. " Ejeknya tanpa menghiraukan teguran nya.
Anak tersebut pun menabrak ku yang tengah berjalan di Koridor, sehingga membuat barang-barang yang ku bawa di atas baki tersebut terjatuh.
"Aduh kak Erwin maafin malanya. " Ucap mili kemudian yang sudah menyusul di belakang menghampiri kita.
"Iya ndak papa. " Balas ku sambil merapikan barang-barangku yang jatuh tadi.
"Mili ndak papa kan? " Tanyaku kemudian sambil mengelus rambut anak kecil tersebut.
"Kak Erwin maafin mala nya mala ndak sengaja. " Balasnya dengan sedikit menangis.
Mungkin dia takut karena merasa bersalah. Ya memang anak-anak di panti asuhan sini sangat baik dan sopan karena ajaran yang bagus dari para pengurus di sini, oleh sebab itu mereka langsung mengerti kalo yang mereka lakukan itu salah.
"Cup cup cup, sudah. Lain kali jangan di ulangnya. Koridorkan bukan tempat bermain, jadi jangan lari-lari disini ya. " Ucapku menenangkannya.
"Iya kak. " Ucapnya kemudian.
Setelah itu aku pun berdiri dan melanjutkan jalanku.
" Kak Erwin mau ke kamar kak Rennya?. " Tanya mili kemudian.
" Iya." Balas ku kemudian sambil membuka pintu sebuah kamar dan kemudian memasuki kamar tersebut.
Mili dan Mala pun mengikutiku masuk kamar tersebut.
" Kak Ren sakit apasih kak, kok ndak Bangun-bangun. " Ucap Mala kemudian.
"Ehmmm..., kakak kurang tau kalo itu Mal. Yang jelas kata Profesor kak Reno hanya koma. Ya moga aja kak Ren cepat sadarnya. " Ucapku kemudian yang tengah duduk sambil memegang tangan Reno.
Ya hanya itu yang bisa aku ucapkan, walaupun aku sendiri pun tidak puas dengan jawaban tersebut.
Kurang lebih sudah setahun Reno sudah berkeadaan koma seperti ini. Namun belum ada tanda-tanda dia akan sadar dari komanya tersebut.
"Erwin, eh ada Mala sama Mili juga. Sudah dari tadi kalian disini? " Tegur Pak Profesor yang telah masuk.
"Eh Pak Prof, ndak juga kok pak. Kita juga baru disini. " Jawabku spontan.
" Ya udah kalian bisa keluar dulunya. Pak Prof mau memeriksa kak Reno nya dahulu. Sekalian ini sudah jam mandinya kak Reno. " Pinta Pak Profesor kepada kami.
Kami pun beranjak dari tempat tersebut. Kemudian terlihat Pak Profesor memeriksa keadaan Reno sambil mengecek air infusnya bersama dengan Bibi yang membawa handuk dan air guna menyeka badan Reno.
°°°
Kembali kepada Belle
*By Belle*
Bis pun berhenti tepat di hadapan kami setelah menunggu beberapa menit di halte ini.
"Ayo kak bisnya sudah datang. " Ajaknya kepadaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutukan atau Berkah ; Petualangan akhir sembilan remaja terkutuk yang di berkahi
Fantasíabagaimana bila kekuatan yang kau dapatkan menyiksamu dan orang-orang yang menyayangimu, seakan berkah itu merupakan sebuah kutukan yang manis.