matahari disiang ini terlihat sangat terik dan begitu panas, ditambah dengan ruang kelas oline yang acnya rusak membuat ruangan kelas itu seolah memberikan simulasi dineraka kelak
bel istirahatpun berkumandang ditoa kelas mereka, guru yang mengajar akhirnya berpamitan untuk keluar, setelah guru itu pergi, oline dkk langsung keluar dari kelas
diluar kelas
oline terlihat sudah siap akan pergi ke ruang club fotografi, ia juga ikut membawa tasnya seolah akan pulang
"gw duluan yah?"ucap oline sambil mengngarahkan kipas portebel yang ia bawa kearah mukanya
"lu gak lanjut pelajaran kelas gitu?"tanya regie
"gak, males gw, acnya rusak bikin engap aja dikelas, mending diruang editing, dingin.. lagian gw mau lanjut ngedit foto adek gw, kata guru pembimbing gw sih dia yang bakalan gantiin foto kak fritzy diprofile sekolah" ucap oline yang kurang yakin tetapi dengan terpaksa ia mengedit foto sang adik
kenapa ia kurang yakin? yah kalian taulah, ribka bukan anak yang pandai dalam hal ke pemimpinan, bukan berarti ia bodoh tapi oline pikir anak itu hanya akan mengacau jika ia memimpin, bahkan oline sendiri tidak mendukung sang adik untuk dijadikan profile sekolah
oline terpaksa mengedit foto sang adik karena guru pembimbingnya lah yang meminta, kalau bukan karena sang guru, oline bahkan enggan melihat foto ribka terlalu lama, oline bahkan menyarankan agar sang guru memasang wajah ketua osis terpilih saja sebagai profile sekolah tetapi ditolak oleh sang guru dengan alasan "popularitas sekolah" karena ribka sendiri sudah memiliki popularitas disekolah maupun diluar sekolah, jadi sang guru memilihnya untuk dijadikan profile sekolah mereka bersama salah satu anak laki laki donatur lainnya
mau tidak mau, oline hanya menurut saja, ia meminta timnya memotret sang adik dan ia sendiri lah yang akan mengedit hasil fotonya agar terlihat sempurna
"yee curang lu!"ucap regie
"terus, lu sendiri mau kemana? kok bawak baju ganti?"tanya oline
"hehe mending panas panasan dilapangan basket dari pada dikelas"ucap regie
"halah halah sama aja lu bedua!"ucap nachia
"nah, lu sendiri mau kemana kalo kita berdua pergi?"tanya regie
"kantin lah, kemana lagi? anak anak club gw pasti udah nunggu"ucap nachia seolah ia sangat penting
"dih? emang lu join club? perasaan lu kagak pernah join club dah? lagian bukannya semua club udah tutup tempat pendaftaran yah?"tanya oline bingung karena disekolah mereka memiliki aturan penerimaan siswa yang ingin masuk kesuatu club disekolah hanya bisa mendaftar pada awal semester saja
"kagak, gw gak join club mana pun, gw bikin club sendiri"ucap nachia menyilangkan kedua tangannya seolah ia sangat keren
"ha? club sendiri?"tanya oline dan regie bingung
"hahaha yoi"ucap nachia
"club apaan?"tanya regie
"club penghuni kantin"ucap nachia kemudian ia mengeluarkan kaca mata hitam dari kantong celananya lalu mengenakan kaca mata itu
ia berjalan meninggalkan kedua temannya yang masih melongo dengan kelakuan nachia, seolah ia bintang sekolah, nachia melambai lambaikan tangannya seperti artis yang berjalan diatas red karpet, padahal yang melirik kearahnya saja tidak ada
"udah paling bener gak usah ditemenin tuh mahluk"ucap regie
"setuju gw, yaudah gw duluan yah?"ucap oline dan dibalas anggukan oleh regie
KAMU SEDANG MEMBACA
waktu penting (orine)[hiatus]
Teen Fictionmenceritakan tentang oline dengan kehidupannya yang mulus diawal seperti wajahnya, tetapi entah dari mana seorang adek kelas dari antah berantah mengungkapkan perasaannya yang membuat kehidup oline berantakan .... "setiap detik, menit, jam, hari, m...