7

152 13 2
                                    

Freyan baru saja selesai makan malam bersama keluarganya. Di meja makan mereka juga saling bercerita-cerita tentang hari yang sudah mereka lewati, saling bercanda tawa maupun berbagi saran dan berita yang lagi viral. Freyan pun kini duduk di atas kasurnya lalu mengambil ponsel yang ia letakan di atas meja belajarnya. Ia menyalakan ponselnya dan melihat apa saja yang sudah terjadi selama ia tinggalkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga.

" Floral ngechat? " batin Freyan yang mencurigai maksud tujuan Floral mengechatnya.

Freyan pun membuka aplikasi kameranya lalu ia arahkan ke kaca, ia pun memfoto dirinya yang ada di pantulan kaca. Setelah itu fotonya ia kirimkan ke chat nya bersama Floral.

Floral 🐻
Freyy, udah di rumah?

Anda
udah, kenapa?

Floral 🐻
Yang bener? Buktinya?

Anda
bilang aja kalau kamu
mau minta pap aku

Floral 🐻
Gausah Frey, gua ga mood.

Anda
bercanda Flo
/foto


" ada-ada aja nih orang " gumam Freyan sambil terkekeh.

Freyan pun membuka aplikasi sosmed sambil menghabiskan waktu untuk membahagiakan dirinya. Setelah matanya sudah cukup terasa berat, ponselnya ia matikan dan ia letakan di atas meja belajarnya. Freyan pun berbaring dikasurnya dan langsung memeluk bantal peluknya lalu menutup matanya. Perlahan-lahan Freyan pun tertidur dan menuju ke alam mimpi.

***

Freyan terbangun dengan keringat yang bercucuran dan juga nafas yang terengah-engah.

" apaansih mimpi gua! " gumamnya.

" masa gua dikejar bebek raksasa terus mau dimakan. " lanjutnya sambil menggaruk kepalanya yang sedikit gatal.

Ia pun menoleh ke arah jam dinding, jam menunjukkan pukul 5 pagi lewat 4 menit. Freyan pun berdiri dari kasurnya dan langsung berjalan kearah lemari. Dirinya berganti pakaian, ia menggunakan kaos hitam dan celana olahraga pendek berwarna putih. Setelah itu ia berjalan menuju pintu kamarnya. Pintu kamarnya ia buka lalu kembali ia berjalan menuju pintu rumahnya. Ia membuka pintu itu dan langsung menutup pintunya kembali. Angin pada pagi hari itu benar-benar dingin,

" waktunya olahraga! " batin Freyan yang setelah itu berjalan ke jalan raya.

Freyan memulai berlari dari depan rumahnya. Ia mencoba untuk menentukan rutenya, ia juga sudah menggunakan jam untuk menghitung berapa jarak yang berhasil ia tempuh nantinya. Disaat sedang berlari itu, ia juga memperhatikan sekelilingnya untuk melihat apakah sudah ada orang yang beraktivitas di pagi hari itu atau ada orang yang baru pulang dari pekerjaannya.

" lah itu mba lastri, kok keluar dari kosan nya laki-laki. Apa jangan-jangan? " batin Freyan. Kepalanya ia geleng-geleng kan melihat hal itu.

" selamat pagi mba lastri! " teriak Freyan yang membuat Mba Lastri terkaget dan menoleh kearahnya.

" aduh ketahuan deh gua.. " batin Mba Lastri. Dirinya memilih untuk diam daripada harus ketahuan pemilik kosan.

Freyan pun terkekeh lalu fokus pada lari paginya. Ia berlari sampai matahari benar-benar menyinari pagi hari itu, yaitu jam 08.30. Freyan sedang terduduk sambil meluruskan kakinya agar ia tak terkena varises. Keringatnya bercucuran membasahi nya.

My Two Brother S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang