11

131 15 0
                                    

Freyan yang berada di dalam kamarnya merasa bosan dan juga perutnya seperti sangat keroncongan. Ya karena tadi pagi dirinya hanya memakan dua suapan saja.

" huwaaa laperrr " rengek Freyan sambil mengguling-gulingkan tubuhnya diatas kasur.

Disaat sedang merengek itu, tiba-tiba saja sebuah notifikasi membuat Freyan langsung menoleh kearah ponselnya. Ia mengambil ponselnya itu lalu dinyalakan. Freyan segera memencet notif itu yang mengarahkan nya ke roomchat nya dengan seseorang.

Floral 🐻
pagii free!
udah bangun belum?

Anda
udah, kenapa?

Floral 🐻
kok ga bales chat gua semalem?
elo marah gua tinggal kemarin?
kan kata lo enggak papa

Anda
aku ga marah kok
cuman kemarin aku
kecapean banget, jadi pas nyampe
aku langsung tidur

Floral 🐻
ohh gua kira elo marah sama gua
yaudah gua mau sarapan dulu
papaii!

Anda
eumm.. Iyya Flo

Floral 🐻
hehehe

Chat diantara mereka berakhir. Freyan hanya tersenyum melihat nya, entah apa yang dipikirkan olehnya saat itu tapi perasaan nya cukup senang. Namun kesenangan nya itu tiba-tiba saja diganggu oleh munculnya suara teriakan sang ayah dari luar kamarnya.

" Nak!! " teriak Andra yang berada di depan pintu kamar anaknya.

Tak ada jawaban dari dalam kamar itu, tapi tiba-tiba saja pintu kamarnya sudah terbuka. Memunculkan seorang lelaki remaja yang ganteng tapi Andra berpikir kalau gantengnya itu tak bisa mengalahkan Andra.

" makan duluu, yuk... " ajak Andra. Namun bukannya jawaban tapi hanya tatapan yang datar membuat Andra tersenyum kikuk.

" ga ah, ayah aja noh makan semuanya. " balas Freyan yang masih bete karena perilaku ayahnya tadi.

" Frey... ayo dongg! " tangan Andra menahan tangan ku agar tak masuk kembali ke dalam kamar, " lagi ga ada mood untuk makan, " jawab Freyan.

Freyan langsung menepis tangan Andra lalu segera berjalan kedalam kamar dan menutup pintu kamarnya. Memang tak dikunci tapi badannya masih tersandarkan di pintu sambil terduduk.

" maafin Freyan.. Ayah, " batin Freyan. Kepalanya tertunduk dan diikuti oleh rasa bersalah.

***

Floral baru saja terduduk di sofa tepat nya di ruang tamu. Kakinya ia angkat satu lalu menyibukkan diri dengan memainkan ponselnya.

" astaghfirullah, punya adek perempuan tapi duduknya kek laki-laki gini, " ujar seorang lelaki yang tampak lebih dewasa dari Floral.

" berisik lo, " Floral menatap sinis padanya. Walaupun demikian dia adalah Abang Floral.

" kalau kamu gini terus, ga akan ada cowok yang mau sama kamu, Ra. " cetus Adam. Dia adalah putra sulung keluarga ini, sedangkan Floral adalah anak kedua dan terakhir?

Adam mendekati adiknya itu sambil membawa secangkir kopi yang dibuatnya. Secangkir kopi itu ia letakan diatas meja lalu dirinya segera duduk di sofa yang bersebelahan dengan sofa yang di duduki Floral.

My Two Brother S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang