CHAPTER 4

101 12 3
                                    

Harap tolong tekan bintang dipojok sebelum membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harap tolong tekan bintang dipojok sebelum membaca.

****


"Hei, aku ingin merasakan masuk ke sebuah bank." Levansha protes ketika dia justru diminta untuk mencuri dirumah dokter Derex.

"Sudahlah, santai saja. Nanti kubelikan kau banyak rokok sampai kau divonis kanker." Severin membujuk dengan mengelusi lembut Levansha yang sedikit lebih pendek darinya. Sedikit saja, mungkin hanya berbeda dua cm saja.

Dengan malas perempuan itu setuju meskipun masih ada di hatinya ingin merasakan mencuri di bank.

Setelah diskusi di markas selesai, mereka semua berpisah untuk mencuri di dua titik.

Karena keahlian Levansha mencuri dirumah, gadis itu hanya bersama dengan Severin. Sementara empat temannya lagi sedang menuju ke bank.

"Masuk dengan cara lembut atau kasar?" Levansha meminta pendapat.

"Lembut saja, jika kasar akan sakit," Severin menjawab dengan kekehah geli.

Dengan senang hati kalau begitu mereka masuk lewat pintu belakang yang memang tidak ada penjaganya.

Tidak perlu khawatir soal kamera pengawas, karena disini memang hanya ada dua kamera pengawas. Dengan mudah dan cepat Severin merebut batu dari tangan Levansha lalu melemparkannya ke arah kamera pengawas, tepat sasaran!

"Ayo, tujuan kita?" Severin bertanya pada perempuan yang sudah ia anggap kakak kandungnya sendiri tersebut.

"Ruang penuh harta milik Dokter Derex tentunya."

Dua manusia berbeda gender itu melumpuhkan dua penjaga, menyeret mereka dan Severin melepaskan dua pakaian penjaga tersebut kemudian mereka pakai. Untuk tugas menyembunyikan dua orang bugil di ambil oleh Severin. Katanya Levansha malas melihat hal-hal begitu.

Dengan normal mereka berjalan berdampingan seperti para penjaga pada umumnya. Wajah Levansha cukup mendukung, dia itu bisa di katakan cantik, tetapi juga bisa dikatakan tampan.

Setelah menemukan ruangan penuh harta milik Dokter Derex, dengan senang hati mereka memasukan memasukkan sebuah keamanan berupa beberapa angka.

Beberapa detik setelahnya, pintu besi yang besar itu tergeser. Benar angka-angka yang di masukkan oleh Levansha.

"Bagaimana bisa kau tahu?" Severin menatap perempuan 25 tahun itu dengan mata berbinar.

"Feeling."

"Bagaimana membuka berangkas besar ini?" Mustahil bagi Severin untuk dia tinju sampai terbuka, tangannya tidak sekuat itu.

DASSELBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang