Bab 07

4.2K 321 24
                                    

Pintu lift terbuka memperlihatkan Davin yang keluar dari lift dengan baju tidurnya, Davin menatap kearah ruang tengah yang memperlihatkan dua orang laki-laki berbeda usia.

Davin hanya menunjukkan ekspresi datarnya, lalu melanjutkan kakinya menuju dapur, membuka pintu kulkas, dan mengambil satu botol minuman, dan meminumnya hingga tandas.

Setelah itu ia berjalan menuju ruang tengah, dan ikut duduk di samping Dominic, Dominic menatap datar putra sulungnya, sedangkan Avi tampak acuh tak acuh, matanya tampak fokus menatap layar televisi. Di ruang tengah itu hanya ada keheningan, hanya terdengar suara televisi.

Avi menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Dominic, sedangkan Dominic mengelus puncak kepala Avi dengan lembut dan sayang, sesekali ia menciumnya. Ia merasa candu dengan wangi tubuh Avi, baunya begitu segar di indra penciumannya.

15 menit kemudian..

Kini waktu menunjukkan pukul 05:20 pagi, para maid dan penjaga lainnya mulai bekerja. Kini di ruang tengah tiba-tiba Dominic mematikan televisi, hal itu membuat Avi langsung menatap kearah Dominic dengan tatapan polosnya.

Cup

"Kita ke kamar baby" Ucap Dominic setelah mengecup singkat pipi Avi.

Dominic bangkit dari duduknya dengan Avi yang berada di gendongannya. Sebelum ia melangkahkan kakinya untuk pergi meninggalkan ruang tengah, ia menatap datar sang sulung.

"Pergilah ke kamar untuk membersihkan diri" Ucap Dominic datar, lalu pergi meninggalkan ruang tengah. Keduanya berjalan memasuki lift menuju lantai atas.

Ting

Pintu lift terbuka, Dominic berjalan keluar dari lift dengan Avi yang berada di gendongannya. Ia berjalan memasuki kamarnya berada.

Ceklek

Dapat ia lihat di saat ia memasuki kamar itu, sudah rapi, dan terlihat bersih. Bahkan beberapa berkas dan laptop yang berada di atas meja sudah tersusun rapi.

Di tambah ia melihat sang istri yang baru keluar dari kamar mandi, tampaknya istrinya baru selesai mandi. Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono yang menutupi tubuhnya, serta handuk yang di lilitkan di kepalanya.

Lea yang melihat kehadiran Dominic dan sang bungsu tersenyum lembut. Ia mendekat kearah Dominic yang masih menggendong Avi. Tangannya terangkat untuk mengelus puncak kepala Avi dengan sayang.

"Baby-nya mommy bangun cepat ya?" Tanya Lea dengan senyum manisnya. Membuat Avi yang melihat senyuman itu, hatinya menghangat, ia tidak pernah mendapatkan senyuman itu dari ibunya di kehidupannya dulu.

Cup

Avi tersentak kaget kala Lea menciumnya di pipi, hal itu membuyarkan lamunannya. Ia menatap polos Lea yang menunjukkan ekspresi khawatirnya.

Avi yang melihat ekspresi khawatir Lea mengerinyit bingung, tanpa sadar ia memiringkan kepalanya, hal itu membuat Lea dan Dominic yang melihatnya menjadi gemas.

Seketika Dominic menggigit pipi bagian dalamnya untuk menahan gemas. Sedangkan Lea yang tidak tahan, langsung menghujami pipi Avi dengan ciuman brutalnya, hal itu membuat Avi merengek meminta berhenti, bahkan membuat anak itu terisak pelan.

Hal itu membuat Lea sedikit panik, bahkan Dominic mulai menimang Avi ketika bibir anak itu melengkung ke bawah, menandakan sang bayi akan menangis.

"Maafkan mommy hm" Ucap Lea lembut. Sedangkan Avi menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Dominic.

"Sialan pipiku.." batin Avi lirih.

Dominic mengelus punggung kecil milik sang bungsu, ia menatap Lea dengan lembut.

Baby Avi [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang