// [Four] \\

465 68 9
                                    

Jam sekolah telah berakhir, kini Rora dan Hyein sedang memasukan buku-buku mereka ke dalam tas. Kelas sudah s epi yang hanya tersisa mereka berdua saja.

"Kau sudah selesai?"

Rora mengangguk "Sudah, ayo kita pulang."

Rora dan Hyein  berjalan keluar kelas, hanya ada beberapa siswa yang terlihat yang mungkin sisanya sudah berjalan keluar sekolah.

"Rora kau belum bercerita soal tadi itu." kata Hyein

Rora nampak berpikir "Cerita?" Hyein mengangguk "cerita yang mana?"

Hyein memutar bola matanya malas "Dasar pikun."

"Diam kau."

Hyein mengangkat bahunya acuh, dia berjalan lebih dulu meninggalkan Rora di belakangnya sendiri.

Rora dengan cepat berlari lalu naik ke punggung temannya membuat Hyein hampir saja tersungkur ke depan.

"Ayo jalan." tepuk Rora pada bahu temannya.

"Haisss... Tidak mau kau berat Rora aku mana kuat! Turunlah."

Rora semakin mengeratkan pelukannya pada leher Hyein "Tidak mau, ayo cepat jalan besok aku akan mentraktir mu."

Mendengar kata traktir Hyein menjadi semangat "Benarkah?"

"Iya."

"Oke baiklah! Pegangan dengan erat aku  akan berlari." kata Hyein dengan semangat.

Rora mematuhi perintah Hyein dia memeluk erat leher temannya

"Go! Go! Menuju tak terbatas dan melampauinya!"

Hyein tertawa dengan ucapan Rora yang entah dari mana dia dapatkan, Hyein mulai berlari dengan hati-hati agar tidak terjatuh.

Rora melepas pelukannya dan berlaga seperti seorang superman yang sedang terbang.

"Tin... Tin... Minggir-minggir superRora mau lewat."

"Zuu zuu zuu superRora."

Mereka semua menyingkir, memberikan jalan untuk Rora dan Hyein. Tak banyak dari mereka yang menggeleng kepalanya dan ada juga yang tertawa dan bahkan ada yang meminta temannya untuk melakukan aksi seperti Rora dan Hyein.

"Ayo Leeseo cepat gendong aku."

"Tidak mau Yunah, kau berat."

Yunah memukul kencang lengan temannya "Ahh! Kau tidak asik seperti mereka." ujarnya lalu pergi meninggalkan temanya begitu saja.

Leeseo mengusap-ngusap lenganya yang berdenyut sakit "Oh jelas kau pikir aku Ayu ting-ting hah?!"

Yunah berbalik dan memberikan kedua jari tengahnya kepada Leeseo.

yunah lo?😭🙏

🐼🌸

Hyein masih berlari sambil menggendong Rora di punggung, katanya tidak kuat tapi dia bisa berlari sambil menggendong tubuh Rora hingga halaman sekolah.

"Tin... Tin... Minggir-minggir superRora mau lewat."

"Zuu zuu zuu superRora."

Hyein tertawa, temannya itu terus berkata seperti itu jika ada yang menghalangi jalannya. Dia terus berlari bahkan mereka melewati Asa dan juga Canny yang sedang memperhatikan mereka.

Canny mengeratkan genggamannya pada tangan Asa, rasa iri itu kembali muncul saat melihat betapa bahagianya Rora saat bersama Hyein. Dia juga ingin seperti itu bersama kakaknya.

"Sshhh... Canny tangan ku sakit." ringis Asa yang membuat Canny tersadar dan melepaskan genggamannya.

"Maaf, maafkan aku kakak. Aku tidak sengaja."

SEBUAH TAKDIR (Rorami)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang