•
•
_______________________________________
Riuh gemuruh suara hujan yang jatuh di atas atap seng terdengar masuk ke dalam gendang telinga Belle, percikan air hujan yang menetes kini mulai membasahi ujung sepatunya. ia sedang duduk di halte depan kampusnya sekarang menunggu hujan yang turun secara tiba-tiba tanpa memberi tanda, ia mendengus karena sedari tadi tidak melihat adannya angkutan umum yang melintas di hadapannya.
Belle meraih handphone di saku nya yang ternyata mati, Lengkap sudah penderitaan nya saat ini. jika bele tau kalau akhirnya dia akan terjebak disini lebih baik ia menerima saja tawaran Jena untuk pulang bersama nya dan pacarnya tadi. ya meskipun nanti akan berakhir dia yang menjadi nyamuk tapi itu lebih baik dibanding sekarang ini.
Belle mendongak, menatap sayu kaki langit di atasnya. ia sangat perasa dan selalu suka mengamati hal-hal kecil mulai dari Melihat bagaimana jatuhnya buliran air hujan dari cakrawala yang menciptakan banyak genangan air seakan menari-nari di atas tanah, kemudian bagaimana dedaunan tertiup lalu terbawa bersama oleh hembusan angin, Lalu jatuh di atas sepatu nya.
ia mengamati daun itu, melihatnya dengan lekat membuat ruang imajinasi nya mulai mengambil alih kesadarannya. belle menghembuskan nafas pelan, begitu mudah nya kehidupan manusia di muka bumi ini jika hanya menjadi sebuah daun, ia hanya cukup diam lalu akan tumbuh kemudian pada waktunya akan menguning lalu gugur, gugur nya pun tidak terbuang sia-sia karena akan memberikan manfaat bagi pohon yaitu sebagai pupuk yang akan membuatnya tumbuh subur. jika Belle benar-benar bisa menjadi daun dia akan merasa sangat bangga, karena tumbuhnya tidak menyusahkan makhluk di sekitar nya dan selalu memberi manfaat bagi sesama, mulai dari sesama tumbuhan ataupun hewan.
TIN-TIN !
suara klakson mobil.
Lamunan Belle membuyar, kala mendengar suara klakson mobil yang sudah terparkir didepannya. Kaca mobil perlahan terbuka membuat Belle sedikit terkejut melihat sosoknya.
"Masuk" ucap seseorang sedikit berteriak dari dalam mobil itu, Dia chindya.
Belle mengangguk dan tanpa membuang waktu menutupi kepalanya dari tetesan hujan menggunakan tas milik nya dan dengan cepat memasuki mobil chindya.
Tidak ada yang membuka suara di sini, Belle maupun chindya terdiam membisu dengan bergelut dengan pikiran masing-masing.
"Canggung banget ya, sin" kata bele seraya tertawa namun tidak terdapat tanda jika akan di respon oleh chindya, Membuat bele kembali terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIORUM: DEWI MIMPI
Teen Fiction"Hal paling berani yang pernah aku lakukan adalah melanjutkan hidup ketika aku ingin mati" -nio Nio, pemilik wajah tampan berbola mata hijau yang telah di diagnosis mengidap penyakit bipolar oleh dokter sejak ia mulai beranjak dewasa. mood nya yang...