Terasingkan

127 12 2
                                        

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



_________________________________________


Seorang Anak kecil terlihat tengah berdiri dan menatap sebuah rel kereta api yang sama sekali tidak terlihat ujungnya itu dengan tatapan lekat penuh takut seolah meminta untuk ditolong. Tidak lama satu buang gerbong tua yang sudah berkarat dan sedikit berlumut berhenti tepat di hadapannya, kemudian dengan langkah ragu anak kecil itu melangkahkan kaki nya menaiki kereta dan dengan segera kereta itu pergi melintasi rel kereta api. tepat setelah gerbong tersebut menghilang dari pandangan, di waktu yang sama sebuah gerbong datang dan berhenti persis di tempat gerbong tua tadi.

Pintu kereta terbuka, terlihat satu pasang kaki mulai turun dari gerbong tersebut. Dia melangkah kan kaki nya dengan langkah pasti, kemudian terlihat seperti mendekat, mendekat dan terus mendekat hingga sebuah buliran air mata keluar dari mata nya, ia terlihat sangat menyedihkan.

Suara kereta api tak henti nya berbunyi nyaring terdengar saat ini, lelaki tersebut tetap dalam keadaan diam dengan tatapan kosong namun buliran air mata tak kunjung berhenti mengalir, air mata yang berwarna putih bening tersebut terus keluar hingga air mata tersebut berubah menjadi warna merah darah, lalu ia tersenyum.

Suara kereta api terdengar semakin kuat membuat lelaki itu kembali menangis sembari berteriak memegangi kepala nya. Seperti terasa sangat menyakitkan, ia menekan kepala nya sangat kuat hingga kepalanya hancur. Hancur berkeping keping

AAKHHH...

Teriak lelaki tersebut memekik kan gendang telinga. Diiringi suara decitan rel kereta api dan

DUARR...

Tepat di detik itu juga, dua buah kereta api bertabrakan

Hening. Semua terlihat tampak menghitam sekarang, suara yang berdengung memekakkan gendang telinga mampu membuat seorang wanita yang kini tengah terlelap membukakan mata nya, itu Belle. ia segera bangun dari tidurnya seraya mengatur deru nafas yang sangat tak teratur kala merasakan geligis di sekujur tubuhnya.

Ternyata dia hanya mimpi.

"Mimpi itu" gumam nya menggantung seraya mengusap wajahnya dengan gusar.

Peluh keringat membasahi sekujur tubuhnya, seraya menatap nanar pendingin ruangan yang kini tidak terasa dingin, ia segera bangkit dan turun dari kasur nya menekan remote AC yang sepertinya kini pendingin ruangan itu sudah tidak berfungsi lagi.

ia jadi sedikit menyesal sekarang karena ia memilih kosan yang terbilang cukup murah dengan fasilitas lengkap, ternyata tidak berfungsi baik.

Seperti tadi sore, Belle harus menunggu hingga satu jam lebih hanya untuk mengisi bak untuk nya mandi karena pipa air nya bocor. Belum lagi pintu kamar mandi yang sering sulit untuk terbuka karena sudah berkarat membuat bele harus ekstra bersabar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NIORUM: DEWI MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang