9. Orang Sabar Di Sayang Setan

1.3K 81 5
                                    

HAPPY READING...

" TERUS! TERUS! JANGAN BERHENTI TERUS MUNDUR " Teriak Reyyan memberi intruksi kepada Jaidan.

Padahal tinggal di terbangkan saja layangan nya kenapa ini terasa lama sekali? Fikir Aksa yang menatap datar ke arah mereka berdua.

" TERUS MUNDUR! JANGAN BERHENTI! AYO MUNDUR LAGI! " Teriak Reyyan kembali yang hanya di ikuti oleh Jaidan.

" Mundur terus! Kap- "

BYURR

" BWAHAHAAHA " Reyyan dan Aksa tertawa begitu kencang saat melihat Jaidan yang terjatuh ke dalam danau.

Danau nya memang tidak dalam maka nya Jaidan tidak tenggelam.

Trio Bebek yang tengah asik menggambar di rumput yang di gelari tikar itu mengalihkan atensi nya ke arah mereka bertiga karena mendengar suara Reyyan dan Aksa yang kedengaran sampai ke telinga mereka.

Ingin sekali mereka bertiga ikut tertawa. Namun, mereka kini tengah mempertahankan muka datar nya untuk menjadi seperti Rayyan.

Berbeda dengan Cakra yang tertawa sampai terjungkal ke belakang.

Ketua mereka itu sungguh memalukan fikir Rayyan menatap datar ke arah Ketua nya itu.

" JANDA! LO NGAPAIN DI SANA? BWAHAHA " Teriak Reyyan tertawa kencang dengan memegang perut nya.

Sedangkan Aksa tertawa sambil duduk dengan tangan yang memukul tanah yang penuh dengan rumput hijau.

" GAK USAH SOK GAK TAU LO! " Teriak Jaidan penuh emosi.

Reyyan menarik nafas nya dalam - dalam lalu berhenti tertawa " Emosi, emosi, emosi. Jangan sabar, orang sabar di sayang setan! "

Plak*

" Apaan sih anjirr, main nampar - nampar aja lo! " Sentak Reyyan menyikut perut Aksa dengan siku nya.

" Ya elo, sejak kapan orang sabar di sayang setan? Yang ada, orang emosi di sayang setan " Koreksi Aksa

Saat Reyyan ingin menjawab, tiba - tiba saja Alaska memanggil mereka yang berhasil menyita pandangan mereka kepada Alaska.

" MAKAN DULU, LANJUT NANTI BERANTEM NYA, JAIDAN, GANTI BAJU LO " Alaska melemparkan sebuah kaus berwarna putih ke arah Jaidan yang langsung di Terima oleh cowok itu.

" Gak ada martabak? " Celetuk Reyyan saat melihat menu makanan yang terhidang di sana.

" Martabak mulu di fikiran lo, makanan masih banyak noh yang lain " Tunjuk Aksa kepada makanan yang tersaji di sana dengan dagu nya.

" Tapi gue bisa mati kalo gak ada martabak " Ucapnya mendramatisir.

" Bisa beli nanti anjirr, gak usah kayak gitu, jijik gue liat nya " Aksa bergidik ngeri saat melihat kelakuan Reyyan.

CAKRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang