Brukkkk...
"A-ampun.. A-aku gapakal kasih tau k-ke siapapun"
"Lo kira gw bakal percaya??"
"T-tapi.. A-aku-"
"Argh.. Udahlah al langsung ajaa"
"Tidak semudah itu"
"Lo mau nunggu apa lagi??"
"Gw ga bodoh.."
Plakk..
•
•"Bapak lihat sendiri kan?.. Bagaimana anak bapak merusak cctv itu.. Jelas jika anak bapak yang melakukan pembullyan kepada siswa laki-laki itu" Ucap pak kepala sekolah, bapak Hendrix Ardisto
"Tapi, bukan berarti anak saya yang menyakitinya.. Lihat di rekaman CCTV itu ada temannya yang lain, bisa saja yang menyakiti anak laki-laki itu temannya alettha" Ucap seorang pria paruh baya yang mengenakan jas hitam pekat dengan dasi hitamnya juga, Ganendra Arga ankawijaya ayah alettha
"Tapi anak bapak sudah merusak fasilitas sekolah! Dengan ia melemparkan batu ke arah CCTV yang menyebabkan CCTV itu rusak itu sama saja merusak fasilitas seko-"
Brakk..
"Sebut berapa nominal yang harus saya bayar, untuk mengganti CCTV itu" Ucap ayah, menggebrak meja
"T-tapi bukan-"
"Mungkin sekolah ini tidak mampu untuk membeli CCTV? Bukankah begitu?"
"E-eum.." Suara kepala sekolah tergagap karena tak tau akan membalas apa
Srettt...
"Saya tidak ada waktu banyak di sini, pekerjaan saya masih banyak. lebih baik saya pergi dari sini, daripada menunggu anda menemukan kata-kata yang lebih baik untuk membalas perkataan saya" Ucap ayah bangun dari kursi
"Permisi"
--------------------------------------------------------------
"Huaaaaa..kak aletthaa jahaaattttt" Tangis anak perempuan tersebut, Feodora lia, sepupu alettha
"Bwahahaha.. cil,cil gitu aja nangis lu" Ucap alettha
"Ihhh.. Kakak ambilinnn balonn liaaa.." Rengek lia
"Ambil sendiri lah.. Setanting lu, makanya badan jan kaya botol yakult, nih ya, gw aja umur 7 tahun dah tinggi bisa manjat pohon, masa lo harus ngerengek gini" Ucap alettha
"Dih.. Kakak kan emang udah setengah monyett" Ucap lia mengerucutkan bibirnya
"Bwahaha.. Al kadang ni ya anak kecil itu ga pernah bohong tau" Ucap ana yang baru datang
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPOSTER
RandomAlettha, seorang gadis yang berusaha memecahkan misteri kematian ibunya, karena banyaknya orang yang berkemungkinan ikut serta dalam rencana pembunuhan itu. Tapi sialnya dia malah dikirim ke desa neneknya karena kesalahan yang tak sengaja ia lakuka...