07

1 0 0
                                    

"Ish, ga Kinan, ga orang itu.. Sama aja" Gerutu alettha saat berjalan pulang ke rumah

"Kayanya mereka suka deh sama lu" Ujar ana menatap alettha

"What? Really? Pikiran mu itu konyol tau gak, mana mungkin.. Ga usah mikir macem-macem" Balas alettha menyilangkan tangannya di depan dada

"Nggak ada yang gak mungkin" Ucap ana, mendengar itu alettha hanya memutar mata

. . .

Di sisi lain

Ayahnya sedang menunggu di depan pintu, bersandar di kusen pintu dengan lengan yang disilangkan, menunggu dengan cemas saat ia melihat ke arah jalan, berharap alettha terlihat secepatnya di jalan tersebut

Ayahnya menghela nafas, bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, 'dimana alettha?' 'Mengapa dia tak meminta izin terlebih dahulu?' 'Apa dia masih marah dengan ku', ia menghela nafas panjang lagi

Tak berselang lama alettha pun terlihat
"Yaudah gw ambil sisi kanan ya, byee" Ucap ana, di angguki oleh alettha

Ayah menghela nafas lega, kemudian membukakan pagar untuk alettha
"Alettha, mengapa kau tak meminta izin terlebih dahulu??" Tanya papah dengan alis mengerut

"Nggak perlu" Balas alettha melewati ayahnya dan masuk ke dalam rumah, melihat itu,membuat ayahnya menggelengkan kepala

. . .

Brakkk..
Suara keras saat alettha menutup pintu
"Sok perhatian!!" Gumam alettha, saat menjatuhkan dirinya di kasur

Tok..
Tok..
Tok..

"Alettha, boleh gak papah masuk? Ada yang perlu papah bicarakan denganmu" Ucap papah dari luar kamar

"Alettha ngantuk! Gaada waktu" Balas alettha
...

"Al papah tahu, kamu masih marah sama papah, tapi-"

"Jelas Al marah!! Gaada yang perlu di bahas!, papah tega sama al, padahal alettha juga ngelakuin kesalahan itu ga sengaja!, tapi papah gak percaya dan malah langsung ngirim alettha ke sini!!terus sekarang apa?? Papah mau ninggalin alettha ke luar negeri cuma untuk ngusulin wanita sialan itu!!" Ucap alettha dari dalam kamar

"Al!!itu mamah kamu,jadi berbicaralah dengan sopan,dalam menyebutnya!!" Ujar sang ayah

"Mamah alettha cuma satu,yaitu Lilian!" Tegas alettha,yang membuat ayahnya terdiam

"Ah" desahan pelan keluar dari bibir sang ayah

"Baiklah terserah kau mau berkata apa, papah akan tetap pergi, dan bukan berarti papah ga sayang sama kamu,papah sayang sama kamu tapi.. papah gaada pilihan lain,mamah kamu kasian di sana sendiri" Ucap ayah

"Terus papah gak kasihan sama alettha?? Kalo papah pergi alettha juga bakal sendiri di sini! Di sana juga ada David kan,berarti perempuan itu gak sendiri di sana!" Jawab alettha,tapi tak ada balasan selanjutnya dari sang ayah

"Mimpi indah alettha" ujar sang ayah,lalu berjalan pergi ke kamar

Alettha terdiam,menatap ke langit-langit dan berpikir
"Kalo papah pergi, artinya di rumah gaada siapapun,gw lebih mudah nyari bukti-bukti dan rahasia di dalam rumah itu, khususnya di kamar itu" pikir alettha

Kamar? Rahasia? Apa semua itu?

.................
.................
..................

Keesokan harinya

Brakk...

"Alettha! Bangun! Udah tengah tujuh!" Teriak sang nenek,mengguncang tubuh alettha

"Apa?? Tengah tujuh!!" Teriak terkejut alettha melompat dari kasur,dan langsung pergi ke kamar mandi

Melewati ana yang sedang menyiapkan bekal

"..Ketek lewat" gumam ana

"NENEKK!! SABUN ALETTHAA MANA!!!" Teriak alettha dari dalam kamar mandi

"Oiya..nenek belum sempet beli,pake punya ana aja dulu" jawab nenek

"Dih" batin ana

......

Dah lupain itu :)

Di sekolah>>>>>

Tepat di depan gerbang saat OSIS yang berjaga sudah menutup gerbangnya,ana dan alettha baru sampai

"WOi bukak lahh" Pinta alettha

Ana hanya diam saja,sambil menyilangkan lengannya di depan dada

"Kalian telat,jadi tidak boleh masuk" ucap seorang petugas,mendengar itu alettha mendengus kesal,tapi ia melihat Kinan yang sedang bersandar pada dinding sambil menatap ke arahnya

"KINAN!!" Panggil alettha, dan Kinan hanya diam,tapi lalu ia berkata

"Udah suruh masuk aja,tapi hormat ke bendara,sampe jam pertama selesai" perintah Kinan,lalu berjalan pergi

"Anak sialan" batin alettha

Petugas itu pun membukakan gerbangnya lagi dan menyuruh mereka berdua masuk.

"Sesuai apa yang Kinan perintahkan,hormat kepada bendera Hingga jam pertama selesai" ucap salah seorang petugas

"Okey" jawab santai ana,lalu pergi ke depan tiang bendera

"...." Alettha mengikuti,ia juga pergi ke tiang bendera,dan hormat kepada sang merah putih

5 menit berdiri di sana dalam diam, tanpa ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka berdua,tapi karena alettha bosan, dia mulai angkat bicara

"Ishh, males banget" Gerutu alettha

"Ini juga gara-gara Lo, jadi terima aja" sahut ketus ana

"Ko Lo nyalahin gw sih!" Ucap alettha, tapi tak ada tanggapan lagi dari ana

Di sisi lain

Kinan bersandar pada dinding sambil menatap alettha

"Cantik" pikir Kinan

Alettha yang menyadari nya langsung menatap balik ke arah Kinan

"Tu orang aneh banget, dimana-mana ada" Gumam alettha

Kinan masih menatap alettha, dengan senyuman manis, ia mengedipkan mata ke arah alettha  wink...

Mata alettha melebar dan ia langsung mengalihkan pandangan dengan wajah yang memerah seperti tomat ><

"All!! Sadarr! Astaga, hiks ganteng bangett...ehh astaghfirullah..hiks.. apasih all, ga jelasss!!!" Batin alettha, saat wajahnya semakin memerah




Aww >< aku juga salting kalo di posisi alettha \⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/ pelukkk




🎂🎉





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IMPOSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang