GIRL FROM MAGIOR CITY

Bab 12

IG:
glxye.mp
fenaxx24
mn.flowwr

Maaf kalo ada typo atau kesalahan🙏🏻🙏🏻

Setelah berdiskusi, mereka memutuskan untuk bertanya kepada prajurit yang sedang berjaga disana.
"Permisi, bolehkah Saya bertanya?" tanya Tiara.
"Silahkan Nona" ucap prajurit itu dengan sopan.
"Apakah Anda mengenal Grace Wilona Serenity?" balas Tiara.

  "Tentu saja. Tapi, kenapa kalian bisa mengenalnya? Identitas Nona Grace saja masih disembunyikan" ujar sang Prajurit.
  Kini, mereka bertiga semakin kebingungan, sebenarnya siapa itu Grace? Kenapa ia seperti orang penting di kota ini?
"Jadi, apa tujuan Kalian datang kemari Nona?" tanya Prajurit itu yang berhasil membuat mereka sadar dari lamunan nya.

   "Emm, Kita sebenarnya diperintah Grace untuk pergi kesini. Dia meminta Kami untuk masuk ke dalam" jelas Vanya.
"Nona Grace tidak akan memberi tau lokasi kerajaan dengan orang lain. Lebih baik kalian jujur atau Saya akan mengusir kalian dari sini" balas Prajurit itu sembari menodongkan  pedang ke depan wajah Tiara.
"BERHENTI, PRAJURIT!"
"Grace?" ucap mereka bersamaan.
"Jangan sakiti mereka, Mereka adalah temanku yang Raja maksud" ucap Grace.
"M-maaf Nona, Saya pikir mereka adalah penyusup" balas sang Prajurit dengan panik.

"Silahkan masuk ke dalam, princess" ucap Grace sembari sedikit membungkuk
"Apaan sih, Grace." ucap Tiara dengan terkekeh.
Walaupun bingung dengan situasi sekarang, mereka bertiga tetap mengikuti Grace masuk ke dalam istana mewah itu.

   Ketika memasuki kerajaan itu, mereka tak berhenti memuji tampilan kerajaan Pandora hingga Grace bosan mendengarnya.
"Kalian siap?" tanya Grace sembari memegang pintu untuk masuk ke ruangan utama di kerajaan itu.

   Tiara menatap kedua Kakaknya dengan tatapan bingung hingga akhirnya Grace membuka pintu itu. Terlihat pemandangan yang belum pernah mereka bertiga saksikan, mereka melihat singgasana Raja dan Ratu yang terlihat sangat mewah dan berwarna kuning emas.

"Ayahanda... Ibunda" panggil Grace sembari membungkuk kepada dua orang di depannya.
  Tiara, Yura, dan Lavanya kebingungan akan tetapi mereka  ikut membungkuk mengikuti Grace dengan senyuman.
"Apakah benar ini orang yang Kamu maksud, Putriku?" ucap sang Ratu dengan nada lembut.
"Benar, Ibunda. Mereka adalah orang yang selama ini Bunda cari" jawab Grace kepada sang Ibunda.

   Raja dan Ratu mendekati mereka secara perlahan disusul dengan prajurit yang menjaganya.
"Gadis cantik. Bolehkah Saya meminta kalian untuk memperkenalkan diri?" Tanya Ratu kepada Vanya.
"Tentu saja boleh, Ratu." ucap Vanya lalu beralih menatap Yura
"Saya Izumi Yurina, sebelah kanan saya adalah Tiara Evelyn, dan di sebelah kiri saya adalah Lavanya Urvi. Kami adalah kakak beradik yang telah dirawat oleh Tuan Riko dan Nyonya Gita" jelas Yura.

  "Lalu dimana mereka sekarang?" tanya sang Raja.
"Mereka... Sudah berpulang" ucap Yura dengan lirih.
"Astaga! Maafkan Saya, Saya tidak bermaksud mengingatkan kalian kepada mereka" ujar sang Raja.
"Emm.. Jika tidak keberatan menjawab, Apakah alasan kematian mereka?" tanya Ratu.
"Tentu tidak, yang mulia"

  #Flashback.. 

6 tahun yang lalu, Tiara dan keluarganya pergi berlibur ke Pantai Harta Karun yang berada lumayan jauh dari tempat tinggal Mereka. Perjalanan mereka terasa sangat menyenangkan hari itu karena Mereka tidak mengetahui bahwa hari itu akan menjadi hari yang sangat Mereka benci.

  "ADEK!! JANGAN BERENANG JAUH JAUH!" ucap Wanita paruh baya yang tak lain adalah Ibu dari Tiara.
Sepasang Suami Istri itu bersantai di pesisir pantai sembari mengawasi anak anak Mereka yang sedang bermain air.

  Suara candaan dari Yura dan tawa dari Tiara yang membuat suasana semakin menyenangkan, hingga akhirnya hal yang tidak Mereka duga terjadi.
"IBU! AYAH! KAKAK! TOLONGIN ELYN!" Pinta Tiara yang berusaha kembali ke pesisir pantai karena terbawa arus ombak yang cukup kuat.
"ADEK!" ucap Mereka secara bersamaan.
 
  Tanpa membuang banyak waktu, Ayah segera membantu Tiara kembali ke pesisir dengan berenang mendekatinya, sedangkan Ibu menyuruh Vanya dan Yura untuk segera menepi lalu mengikuti Ayah untuk membantu Tiara.