Bab 9

2 2 0
                                    

IG:
glxye.mp
fenaxx24
mn.flowwr

Maaf kalo ada typo atau kesalahan🙏🏻🙏🏻

~15 menit kemudian...
Yura sudah melakukan banyak cara untuk melepaskan ikatannya namun usahanya gagal.
"Ini tali apaan sih? Susah amat" protes Yura sebelum melihat cutter kecil yang ada di dekatnya, akhirnya ikatan tali itu berhasil dilepas menggunakan cutter kecil itu.

   Yura menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari keberadaaan handphonenya. Namun, bukannya melihat handphone kesayangannya itu, Yura justru melihat telepon kuno yang sudah berdebu. Yura berusaha menghubungi Saudarinya, namun usahanya gagal.
"S*al! Kenapa Gw gabisa hubungi Vanya sama Tiara!" geram Yura sembari memukul meja menggunakan tangannya, lalu Yura mendapatkan ide untuk menghubungi Grace.

   ["Tolong angkat Grace! Lo harapan Gua sekarang"] batin Yura, setelah menunggu sekitar 3 menit akhirnya terdengar suara dari Gadis yang Yura tunggu tunggu.
"Halo, Anda siapa"
"Grace, tolong Gw" sela Yura dengan suara pelan
"KAK YURA? KAKAK SEKARANG ADA DI MANA?" teriak Grace dari balik telepon itu
"Gw gatau, Gw dikurung sama penculik itu" jawab Yura yang sedang kebingungan
"Di situ ada jendela gak? Kalau ada coba buka, kasih tau aku ciri ciri tempatnya" perintah Grace

    Yura segera menoleh ke sekeliling ruangan itu, Yura melihat ada sedikit cahaya dari balik tirai ia pun segera menghampirinya.
"Banyak pohon disini Grace, tapi pohonnya aneh" ucap Yura "Warnanya beda, gak kaya warna pohon biasa" sambungnya "Warnanya apa Kak?" tanya Grace
"Ada warna pink, ungu, sama biru" jelas Yura, setelah mendengar penjelasan dari Yura, Grace terkejut dan ia diam seribu bahasa
"Grace?" ucap Yura karna tidak ada jawaban dari sana
"Hutan itu... Kakak tunggu di sana, Grace panggil yang lainnya dulu" ucap Grace sebelum mengakhiri panggilan telepon itu.

   Setelah mengakhiri panggilan telepon Grace berlari menuju rumah Tiara dan Lavanya.
"TIARA! KAK VANYA!\" panggil Grace dengan nafas terengah-engah
"Kenapa sih?" tanya Lavanya sembari membuka pintu
"Kak, Grace udah tau dimana Kak Yura" jawab Grace sembari menarik pelan tangan Lavanya
"Jangan pegang tangan Kakak Gw, br*ngs*k!\" bentak Tiara kepada Grace
"Ini penting, Tiara" balas Grace
"Lo pikir Gw peduli?, Penculik kaya Lu gak pantes ada disini!" suasana semakin mencekam, wajah Grace memerah, tangannya sudah mengepal kuat sadari tadi.

  "Berapa kali Aku harus bilang? Aku bukan penculik itu, TIARA EVELYN!" emosi Grace sudah tidak stabil, Lavanya sudah berusaha menenangkan mereka berdua tapi tak berhasil, hingga akhirnya...
"STOPP!\" teriak Lavanya yang membuat kedua gadis itu terdiam
"Grace, apakah Kamu yakin bahwa informasi yang Kamu dapat itu benar?" tanya Lavanya, Grace hanya mengangguk sebagai jawaban
"Lo bisa bawa kita ke sana?" Lanjut Lavanya
"Tapi Kak..." Tiara menghentikan ucapannya ketika Lavanya menatapnya dengan mata tajam
"Bagaimana, Grace?" ucap Lavanya
"Bisa Kak, tapi kita harus pergi ke Hutan Willow" jawab Grace "Ayo kita pergi ke sana, sekarang" ajak Lavanya

Segini dulu yaaa🙏🏻
#MR

GIRL FROM MAGIOR CITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang