hari demi hari kian berjalan normal seperti biasanya setelah indah sudah mengambil keputusan itu,ia menimbang keputusan dengan sangat sulit.
tak mudah baginya meninggalkan pekerjaan yang sudah menjadi cita citanya sejak kecil,satu dua hari bukanlah waktu yang cukup untuk mengambil keputusan tersebut.
tapi bilamana ia tak mengambil keputusan. ia akan merasa sedih karena telah mengecewakan sang adik yang tengah fokus dengan pendidikannya. banyak sudah pengorbanan yang telah indah berikan,dan banyak suka duka yang ia lewati.
kini ia sudah resmi menjadi dokter pribadi kluarga daniel,daniel yang keras akan kemauannya membuat indah mau tak mau melakukannya.
namun daniel tetap dermawan pada indah,ia memfasilitasi indah,memberikan finansial dan segala keperluan yang indah butuhkan.
pagi ini indah tengah menyiapkan sarapan untuk delyn dan daniel.
indah memang bukan seorang art,tugasnya hanya menemani delyn.
ya memang bukan seperti dokter tapi baby sister."dok,biar bibi yang siapkan" ucap bi inah merasa tak enak hati pada indah,karena setiap pagi indah lah yang menyuguhkan sarapan untuk daniel.
"ah gapapa bi ini udah tugas saya. tolong bi,tolong jangan panggil saya dokter lagi" jawabnya
"maaf non,kalau begitu bibi panggil non indah saja ya?"
indah hanya mengangguk.
tak lama daniel turun dari tangga kamarnya,ia sudah rapih dengan stelan jas kantorannya.
"delyn mana?"tanya indah yang tak melihat keberadaan delyn
"dia masih ngambek"
"tapi udah bangun kan pak?"
"sudah,dia sudah rapih. tapi silahkan kamu cek ke kamarnya. dia keras kepala,saya bingung harus gimana." jawabnya lalu ia mulai memakan makanan di atas meja
"kaya sendirinya gak keras kepala aja" batin indah
indah masuk kedalam kamar delyn,benar saja. anak itu sudah rapih dengan seragam sekolahnya,kini anak itu tengah duduk di pinggiran kasur dengan menyilangkan tangannya di dada.
"good morning cantik,sarapan yuk?"
delyn hanya diam,melihat anak berusia 8 tahun itu hanya diam,indah mendekat dan duduk di sampingnya.
"dulu ada kelinci yang lapar karna ditinggal ayahnya,ayah nya mencari makan. setelah ayah nya kembali dan mendapatkan makanan,anak kelinci itu tidak mau memakan makanan pemberian sang ayah. ayah nya kecewa setelah tau bahwa makanan yang ia bawa itu tak di sukai oleh anak kelinci itu."
"padahal ayah nya udah berusaha sebisa mungkin" sambungnya
"menurut delyn ayah kelinci itu kasian gak sih?" tanya indah
ia mengasal dongeng untuk delyn agar delyn mau sarapan dan tidak lagi merajuk pada ayahnya itu.
minggu lalu delyn mengajak daniel untuk pergi berlibur bersama,namun kesibukan daniel kembali melanda.
janji demi janji sudah daniel berikan padanya,namun tak ada satupun janji yang daniel tepati."anak kelinci nya gak sayang ayah nya!,kasihan ayah kelinci itu. harusnya dia tetap mau makan"jawabnya.
indah tersenyum lalu mengelus rambut panjang delyn
"sekarang dokter tanya ke delyn,delyn sayang gak sama papa niel?"
"sayang"
"kasian gak sama papa daniel?,setiap hari kerja biar dapat uang terus beli makan buat delyn. setiap hari dia capek tapi delyn marah ke papa daniel cuma karna kemauan delyn belum terpenuhi"
KAMU SEDANG MEMBACA
DENIAL
Short Story⚠️PERINGATAN CERITA INI 100% FIKSI‼️ semua tokoh karakter,tempat dan kejadian hanya karangan author !! ⛔HARAP BIJAK SAAT MEMBACA.