12

291 19 0
                                    

Bab 12 : Orang yang hangat (dengan semua orang)

One-night stand dengan senior P'Night yang menawan seharusnya berakhir setelah itu, sesuai dengan namanya. Tapi bagiku, yang dekat dengannya, mau tak mau aku khawatir akan ada kedua kalinya jika kita membiarkan diri kita terlalu berlebihan.

Siapa yang menyangka bahwa yang kedua kalinya akan datang lebih cepat dari yang aku kira? Karena itu terjadi pada malam yang sama.

Setelah istirahat sejenak, P'Night pun siap berangkat lagi. Dia bertindak seolah-olah dia tidak baru saja berhubungan seks. Setiap gerak, ekspresi, dan emosi masih berada pada puncaknya. Dia bahkan menunda waktu istirahat hingga hampir subuh. Untungnya, dia mendengarkan permohonan aku sedikit, atau aku mungkin tidak akan mampu mengatasinya.

P'Night bahkan lebih penggila seks daripada yang kukira...

 aku terbangun saat matahari bersinar. aku tidak tahu apakah ini pagi atau sore karena aku juga sudah tidur lama karena kelelahan. Tapi hal terbaik saat bangun hari ini adalah berada dalam pelukan P'Night. Dia memelukku sepanjang malam, dadanya yang berotot dan telanjang menempel di punggungku. Tindakannya dan kehangatan yang kami bagikan terasa seperti pasangan yang sedang jatuh cinta, namun sebenarnya kami tidak.

Aku hanya temannya.

Begitu aku punya jawabannya sendiri, aku mengambil kendali lengan yang melingkari pinggangku dan menariknya menjauh. Ini harus berakhir sekarang. Sudah waktunya aku kembali ke kamarku dan menghadapi kenyataan.

"Kemana kamu pergi?" Dia bertanya sambil menarikku ke dalam pelukannya lagi.

"Aku akan kembali ke kamarku."

“Tidak bisakah kamu tinggal di sini dan biarkan aku memelukmu lebih lama lagi?”

Pertanyaan? Permintaan? Aku tidak tahu apa niatnya, tapi dia membuatku sulit untuk pergi.

"Aku masih belum memelukmu dengan baik," katanya lagi sambil meraih tanganku dan membalikkanku agar menghadapnya. Dia dengan lembut menarikku ke bawah sampai kepalaku bersandar di dadanya, dan kemudian dia berbaring diam lagi.

P'Night terasa hangat sekali...

Tapi masalahnya, dia hangat pada semua orang.

Aku membiarkan diriku tetap berada dalam pelukan P'Night seperti itu. Karena aku telah melakukan kesalahan dengan bermain-main dengannya, sebaiknya aku membiarkan diriku pergi sebentar lagi. Tidak mungkin seburuk itu. Setidaknya aku senang bisa sedekat ini dengan seniorku.

Pasti sudah sekitar satu jam berlalu sebelum pemilik kamar tertidur lagi, sementara aku setengah tertidur dan setengah terjaga sepanjang waktu, memikirkan apa yang terjadi tadi malam dan mencoba menebak apa yang akan terjadi di masa depan.

Cincin! Cincin!

"P'Night, ada yang menelpon," bisikku pelan kepada senior di sebelahku.

P'Night duduk bersandar pada kepala tempat tidur, masih sedikit grogi. Dia mendekatkan ponselnya ke telinganya dengan satu tangan, sementara tangan lainnya masih memelukku erat di sisinya, tidak melepaskanku.

"Ada apa, Chan?" dia berkata.

"Ya, aku akan sampai di sana setengah jam lagi."

Dia membalik telepon dan meletakkannya menghadap ke bawah di meja samping tempat tidur. Aku menatapnya, bertanya-tanya apa yang akan kami lakukan selanjutnya. Dia hanya tersenyum padaku dan mengecup lembut rambutku.

"Apakah kamu harus keluar, P'Night?" aku bertanya.

"Iya, aku harus menemui Chan untuk mengerjakan sesuatu."

Tonight is Mine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang