Setelah berhasil mencuri kartu akses Becky, Freen membuka pintu kamar lalu mengintip keadaan di luar.
Di luar, ada dua orang sedang berjaga tepat di depan pintu kamar.
Freen pun memakai jas yang sama dengan para penjaga sebagai penyamaran.
Ia mengendap-endap keluar dari kamar, lalu dengan cepat menembak keduanya sebelum keduanya melawan
Dooorrr...
Dooorrrr...
Mendengar suara tembakan, seluruh penjaga yang lain segera mencari tau apa yang terjadi — Freen buru-buru mencari tempat bersembunyi
Mereka terkejut ada dua penjaga yang tergeletak di lantai "sial!! Siapa yang melakukan ini?"
"Cepat berpencar! temukan dia! Atau bos akan membunuh kita semua!"
Mereka semua segera bepencar. Di tengah kekacauan itu, Freen memanfaatkan kesempatan itu untuk berkamuflase. Ia membaur dan menyamar sebagai penjaga
Freen menunggu situasi aman lalu segera keluar dari rumah itu sebelum penyamarannya terbongkar
"HEI!!" Freen kepergok oleh salah satu dari mereka
Mereka segera mengejar Freen
"Itu dia! Cepat tangkap!!"
Dooorrr
Dooorrr
Freen terus ditembaki, tapi itu tidak menghentikannya.
Freen berlari di hutan yang gelap dan terjal hanya dengan bermodalkan senter sebagai penerang
Semakin lama berlari jalanannya jadi menurun karena area itu adalah area perbukitan
"Akkhhhhh... " Karena tersandung batang kayu Freen terjatuh terguling sampai beberapa meter. Ia baru behenti berguling saat tubuhnya menghantam batu
Brruuuukk
"Arrrgghh" Freen terbaring dan tidak bisa bangkit karena seluruh tubuh nya terasa sakit"Dimana dia?" Freen menutup mulutnya meredam suaranya agar keberadaanya tidak diketahui anak buah Becky yang posisinya beberapa meter darinya
Nasib baik, Anak buah Becky tidak melihatnya — mereka berlari ke arah lain. Freen menghela nafas lega
Setelah beberapa menit, Freen mencoba berdiri dengan sekuat tenaga sambil menahan sakit, lalu melanjutkan perjalanannya keluar dari hutan belantara itu
***
Hari berganti pagi, Freen sangat kelelahan dan kehausan menyusuri hutan itu, tapi dia masih belum melihat jalan rayaFreen berhenti sejenak untuk istirahat. Ia mengatur nafasnya yang ngos-ngosan
"Sebenarnya seberapa luas hutan ini?" Gerutu Freen
Freen memejamkan matanya lalu menyandarkan kepalanya ke batang pohon yang ia jadikan sandaran "Aku sangat haus"
Tak lama ia mendengar suara kendaraan lewat
"Itu suara mobil" Freen membuka matanya lalu buru-buru menuju ke asal suara
Ia melihat ada sebuah truk yang mengangkut gelondongan kayu dari hutan
Freen tersenyum haru "syukurlah, aku selamat"
Freen segera menghampiri supir truk "paman"
Supir truk itu menatap Freen heran. Kenapa ada orang yang di tengah hutan, dengan kondisi yang lusuh dan terluka
Freen menceritakan semua yang dialami, dan Freen meminta tumpangan pada supir truk itu
"Baik, naiklah" Kata supir truk