•BAB 14•

159 67 19
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Jam istirahat sudah tiba, Izel dan teman-teman nya langsung menuju kantin karna Dhara yang dari tadi tidak bisa diam karna sudah lapar, seperti saat ini di mereka berjalan di Koridor dengan Dhara yang berceloteh tak henti membuat yang lain pusing sendiri.

"Plis deh ya Dar, lo itu lapar kan tapi kenapa masih punya tenaga sih buat ngoceh" Ucap Aruna.

"Tau tuh energi dia buat ngomel kek nya Anlimitid deh" Sambung Cleo.

"Gimana gue gak ngoceh gue itu udah laper tapi lo pada jalan nya lambat banget anjir cepetan juga siput peliharaan gue" Rungut gadis itu dengan muka masam.

"Ye siput apaan yang lo pelihara?" Ucap Izel yang merasa ucapan Dhara tidak masuk akal, bagai mana tidak mana ada siput bisa berjalan sedang cepat.

"Iih udah deh ayok buruan gue udah laper"

Mau tak mau mereka harus melangkah kaki dengan cepat mengikuti Dhara yang sudah berjalan lebih dulu namun Cristal tetap berjalan santai sambil melihat ponsel nya, tak berapa lama mereka sampai di kantin namun baru saja mereka sampai sudah ada keributan di sudut kantin membuat semua murid berkerumun menyaksikan keributan itu.

"Itu apaan rame-rame ya?" Ucap Izel.

"Kagak tau kek nya ada yang lagi berantem deh" Jawab Cleo.

"Aaah bodoh amat dah gue udah laper, ayo cari meja sama pesen makan" Baru saja Izel, Cleo, dan Aruna ingin melangkah mengikuti Dhara namain perkataan Cristal membuat mereka berhenti.

"Itu Vania, dia di bully cewek tadi" Ucap Cristal menyipitkan mata nya menatap keturumunan itu dan bisa di lihat ada Vania di sana. Mata Izel langsung tertuju pada keramaian itu dan benar saja itu adalah Vania.

"Sialan" Umpat Izel.

Izel melangkah cepat ke arah ribuan murid itu, karna susah untuk melewati para murid yang juga berdesakan ingin melihat keributan itu.

"MINGGIR SIALAN" teriakan Izel menggenggam seisi kantin membuat para murid yang tadi nya menghalangi jalan nya kini menyingkir dengan cepat, Ayu dan Elina yang tadi nya membully Vania langsung menatap kaget ke arah Izel dan yang lain mereka mundur beberapa langkah menjauhi dari Vania. Mata Izel tertuju pada Vania yang saat ini kondisi gadis itu sangat jauh dari kata baik-baik saja baju yang penuh noda jus alpukat, rambut acak-acakan, bahkan pipi gadis itu terlihat membengkak. Vania menatap Izel dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipi nya, Izel memberi kode kepada Dhara dan Aruna untuk membawa Vania pergi. Setelah memastikan Vania sudah aman Izel langsung menatap tajam ke arah Elina, Ayu, dan beberapa teman mereka.

"Lo apain Vania?" Ucap Izel menatap tajam ke arah Elina.

"Gue cuman kasih pelajaran ke dia biar gak usah gatel ke Ovan" Ucap Elina menatap malas Izel.

"Lo siapa Ovan hah, sampai berani ngebully Vania"

"Gue itu calon pacar Ovan, udah deh lo itu gak usah ikut campur lagian ini bukan urusan lo" Ucap Elina.

AMORVOS                                                        {Leovan&Grizella}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang