"eh itu punya gue"
"gue deluan yang ambil berarti ini punya gue" ucap cewek yang mengambil cemilan itu tadi.
"tapi gue yang liat duluan"
"ya bodo amat yang penting sapa cepat dia dapat"
" wah gak bisa balik sinih itu cemilan kesukaan gue" Ovan beru...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ovan vc Agler
*****
Saat ini Ovan sudah berada di sebuah gedung tua di tepi kota, saat ini waktu yang sudah di tetap kan untuk Ovan bertemu dengan Agler.
"Udah datang lo" Suara seseorang itu membuat Ovan tersadar dari lamunan nya. Ovan menatap remeh ke arah Agler yang datang bersama beberapa anggota nya, sangat terlihat seperti pengecut karna saat perjanjian pertemuan mereka sudah sepakat untuk datang sendiri tanpa ada ikut sertanya para anggota mereka.
"Gak heran sih, muka lo emang udah keliatan watak pengecut nya" Ucap Ovan menatap satu persatu anggota Agler.
"Gak udah banyak bacot, gue bawa mereka buat Jaga-jaga" Dengus Agler tak suka dengan ucapan Ovan.
"Gue gak mau basa basi, di sini gue cuman mau jelasin ke lo kalau lo sama Aron punya masalah sama gue, cari gue langsung jangan libatin orang-orang di sekitar gue"
"Hahaha kenapa lo takut cewek lo keseret sama masalah ini, gue yakin Zella tau punci masalah nya apa dia pasti benci banget sama lo" Ujar Agler. Rahang Ovan mengeras saat Agler membawa nama Izel di permasalahan mereka.
"Gue udah bilang berapa kali, Naya mati karna kurang nya perhatian lo ke dia dan untuk perasaan gue kedia itu gak lebih dari sekedar gue nganggep dia kayak adik gue sendiri, gue gak pernah ngasih perhatian atau interaksi lebih layak nya seorang teman atau abang" Ovan berusaha sabar menjelaskan ke sekian kali nya ke Agler.
"Cih gak usah ngelantut anjing, lo yang ada di tempat kejadian dan lo gak ada inisiatif sama sekali buat nolong Naya bangsat" Umpat Agler terpancing emosi endeng ucapan Ovan.
"Terserah lo mau percaya gue atau enggak, yang jelas gue udah jelasin semua kebenarannya dan kalau lo masih ngincer orang-orang terdekat gue lagi. Liat aja apa yang gue bisa lakuin ke lo" Setelah mengatakan itu Ovan berlalu pergi dari gedung tua itu begitu saja sedangkan Alger masih diam setelah mendengar ucapan Ovan tadi.
Setelah dari gedung tua itu Ovan langsung menuju markas Amorvos, Ovan sengaja tidak memberi tau para sahabat dan anggota nya bahwa dia pergi menemui Agler. Karna jika mereka tau mereka pasti ngotot untuk ikut bersama ketua mereka.
"Eh bos dari mana lo, dari tadi di hubungin gak dk jawab mulu" Ucap Khan saat melihat Ovan datang dan bergabung bersama mereka di ruang tengah markas.
"Ada urusan tadi sama bokap, eh pada ngapain nih"
"Kagak ngapa-ngapain kita dari tadi paling dengerin nih gua curut berantem mulu" Ucap Brian menunjuk ke arah Khan dan Khen.
"Ya maklumin bang kan mereka kembar beda rahum" Ujat Ilham membuat yang lain tertertawa.
"Ahh udah lah, gitar gue tadi mana nyanyi aja yok" Khan mengambil gitar yang di ulurkan Cakra ke pada nya.
"Eh eh misal kan gue nikah lo pada dah gak?" Tanya Khan tiba-tiba.
"Lah mau nikah sama siapa anjir lo aja jomblo akut" Timpal Khen.
Plak...
"Jawab aja anjing"
Sah....
"Sah kan"
Jeng... Jeng...jeng... Khan memulai memetik gitar nya bersiap untuk memulai konser dadakan di dalam markas.
Tiada bintang kan bersinar.... Tiada lagi bumi berputar.... Jika ku tak bersama mu... Semuanya kan runtuh....
"Asik lanjuut" Ucap Ovan setelah Khan memulai lirik lagu pertama nya.
Tiada tulang yang bergetar.... Tiada senyuman yang ku gemar.... Jika ku tak bersama mu.... Semuanya kan runtuh....
Suasana semakin ricuh akibat sambung lirik lagu yang di sambung oleh Brian. "Lanjut BOS" teriak ilham menunjuk ke arah Ovan.
