🦋5🦋

7 3 0
                                    

Happy reading

Key yang masih tetap kecewa dengan Nathan yang se akan-akan menganggap ia hanya umpan untuk adiknya, key memang suka terhadap Leon tapi Entah kenapa setelah mendengar ucapan Nathan yang secara terang-terangan mengucapkan bahwa adiknya sangat buta akan cinta kepada mantannya itu, apalagi yang di sebut mantan ialah Kaka kelas yang sedari dulu tidak menyukainya.

key juga berfikiran bahwa Nathan tidak punya timeline yang pas untuk bicara seperti tadi, harusnya pembicaraan tadi di bicarakan ketika mereka sudah cukup kenal dan Nathan terlalu berani untuk mengucapkannya terlalu cepat, sekarang key sudah ilfil kepada adik dan kakaknya juga, iya.. Leon dan Nathan sudah key anggap angin saja.

Pukul 19.30 key memutuskan untuk keluar dari rumahnya,karena ia sedari pagi sudah berdiam diri saja di kamar, walaupun tidak membosankan tapi key membutuhkan udara luar juga.

"mau kemana kamu key" tanya ayah.

"bunda,ayah key izin keluar ya" pinta key, karena ia melihat kedua orang tuanya itu sedang menonton jadi ini kesempatan untuk ia meminta izin.

"kemana?sama siapa?"balas ayah.

"ke cafe aja paling, key mau sendiri boleh ya"

Ayah hanya mengangguk saja, sedangkan bunda juga mengizinkannya, key keluar sambil di antar oleh bunda dan ayahnya karena key menolak untuk di antar supir alhasil ia lebih memilih menaikan motor bundanyaa itu.

Belum sampai di garasi, namun key sudah berpapasan dengan pria yang sudah ia lupakan namun entah mengapa bisa datang di hadapannya.

"Malam om, tante" sapa si pria itu kepada bunda dan ayah, key yang mendengar itu langsung meninggalkannya saja karena ia memang enggan menganggapnya.

"Leon yah ini, mau masuk dulu" iyaa itu respon dari bunda pastinya,ayah hanya tersenyum dan memilih terfokus kan untuk membantu key ketika mengeluarkan motor.

"engga Tante, Leon mau pergi sama key, boleh atau tidak ya" izin Leon.

"key pasti akan menolaknya karena ia sudah izin ingin keluar sendiri" jelas bunda.

"ini penting tan" mohon Leon.

"sebentar bunda bicara dengan key"

"baik tan, terimakasih"

Bunda langsung bergegas ke garasi karena bunda tau jika key pasti ingin cepat-cepat pergi, bunda sudah sangat paham sekali, apalagi key ini tipikel kalau sudah ga suka pasti susah lagi untuk di luluhkan.

"Key, jangan pergi dulu ya" ucap bunda dan langsung di balas wajah kebingungan key.

"bunda jangan gampang kehasut sama cowo kaya gitu, key mau nikmati angin malam ini sendirian" balas cepat key.

"sekali ini saja yaa, bunda mohon" bunda meminta seperti ini karena bunda tau kalau Leon sebenernya ga seburuk yang difikirkan key sekarang, bahkan bunda juga selalu ingat kata-kata key yang selalu memujinya Leon dulu.

"lagian mau ngapain si" kesal key.

"Sini leon" panggil ayah dengan cukup keras.

Leon langsung menuju garasi dan ia langsung di tatap sangat sinis oleh key, key bukan seperti adik kelas yang dulu ia kenal, sekarang sudah amat berubah.

"om tante, saya izin pergi dengan key, apakah di izinkan?" pertanyaan Leon cukup direspon dengan baik oleh bunda dan ayah key.

"mau ngapain si lagian" ini benar-benar di luar kendali key yang normal,dari kata-katanya saja sudah terlihat sangat tidak sopan.

"nanti di bicarakan saat pergi ya" balas Leon.

"Yasudah bunda sama ayah masuk dulu ya key,leon" pamit bunda.

Key benar-benar merasa kesal, karena ia sudah membayangkan akan duduk di cafe dengan melihat pemandangan malam dan bintang-bintang yang pastinya bisa menenangkan pikirannya.

"mau naik motor kan?" tanya Leon dan langsung menarik lengan key dengan halus dan akan memakaikannya helm, namun.

"kenapa si Kaka, eh lo harus muncul" kesal key, Leon tetap mencoba akan memakaikan helm namun key tersadar bahwa helm yang akan ia pakai itu kembar dengan Leon, akhirnya ia buru-buru mengambil dan langsung memakai helm bundanya saja.

"ngeselin juga ternyata" batin Leon, ia langsung menarokan helm yang tidak di pakai itu di meja garasi key saja.

"sudah?ayo naik" ucap Leon.

Sepanjang perjalanan Leon yang selalu mengajak key mengobrol namun key selalu menyibukkan dengan pikirannya sendiri, ini memang benar-benar ka Leon yang dulu ia suka atau bukan, dulu sangat dingin dan kata ka Nathan juga Leon menjadi lebih dingin setelah putus dengan perempuan itu, tapi ini kok jadi seperti titisan wartawan -bingung key.

"tempat ini pasti kesukaan kamu key" ucap Leon yang masih berusaha untuk mengajak key berbicara,namun tetap gagal karena selain key tidak terlalu jelas mendengarnya, key juga sangat malas berbicara.

kalau kalian masih bingung kenapa key sampai segitunya ga suka lagi ke Leon karena setelah ucapan Nathan, key menjadi berpikiran bahwa ia hanya di butuhkan untuk penyembuhan Leon saja dan ka Nathan juga bilang kalo Leon semenjak putus cinta jadi pendiem sekali, menurut key itu dapat di simpulkan bahwa Leon masih cinta sama perempuan itu.

Setelah Leon memutuskan untuk ke tempat yang pasti key sukai, akhirnya ia memutuskan untuk mengajak key ke sebuah tempat wisata yang ada di malam hari saja, pasar malem.

"sudah sampai" ucap Nathan dan di balas keheningan key, key di dalam hatinya sangat senang dan ia sudah berniatan untuk mengajak bunda dan ayahnya pergi besok.

"Ayo" keceplosan key,dan Leon dengan senang hati menerima ajakannya.

"mau naik wahana atau beli makanan dulu" tanya Leon dan ia melihat raut wajah key yang terlihat bingung.

"eumm naik bianglala aja ka" key menjawab dengan suara yang normalnya, ia sudah tak ketus lagi saat ini.

"Okee, let's go keynaa" semangat Leon.

"aku ga naik sendirian kan" tanya key, karena ia memang tidak suka ketinggian namun ia suka bereksperimen hal yang menakutkan untuk dirinya sendiri.

"sendirian, aku nunggu di bawah aja lah" goda Leon, padahal ia sudah membeli tiketnya untuk dua orang.

Key yang mendengar itu tak ambil pusing,ia langsung menuju penjual tiket dan akan memesan tiket untuk dirinya sendiri saja.

"keynaa, ini tiketnya" Leon langsung memberikan tiketnya,namun ada 2 tiket dan key langsung tersenyum tipis di malam itu.

"Mba mas, ayoo naik sekarang,ini ada yang kosong" key dan leon yang mendengar itu langsung bergegas naik di bianglala yang berwarna pink soft tentu itu warna kesukaannya key.

"kamu ga takut ketinggian kan key" tanya Leon.

"engga,aku berani ko" pede key

"ko ini tambah tinggi banget ka" tanya key sambil melihat kebawah yang semakin jauh, karena ia mines jadi orang-orang di bawah terlihat sangat blur membuat key sedikit pusing.

"liat aku key, jangan liat bawah" pinta Leon dan langsung di lakukan key namun di situ Leon langsung tersenyum gembira yang tentu membuat key lumayan terkejut karena ia pertama kalinya melihat Leon tersenyum se ganteng ini.

Jika memang ini kesempatan untuk Leon membuatnya jatuh cinta lagi, maka key harus bersiap diri agar tidak terlihat ia yang pertamakali jatuh cinta padanya.

"bianglala itu di atasnya sebentar, sisanya kita menikmati keindahan,namun setelah menikmatinya kita tetap akan bertemu di titik teratas" itu kata Leon, key yang mendengar hanya mengangguk angguk saja.

💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌💌
💮
💮
💮
💮
💮
💮
💮
💮
💮
💮
Lanjutannya masih seru dong guyss, aku update secepatnya deh!! Terimakasih atas waktu yang telah di luangkan, aku selalu terima kritik/saran yang membangun yaa💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our Equal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang