Tiga bulan sudah Sunoo mendampingi Sunghoon mengurusi pekerjaan kantornya dan sudah dua bulan pula istri Sunghoon selalu sibuk dengan kegiatannya.
Sangat sibuk sampai bahkan terkadang Sunghoon bisa pulang lebih dulu daripada istrinya, tapi meski begitu tetap tidak ada goncangan di dalam keluarga kecil mereka.
Wonyoung juga akan selalu ditemani oleh baby sitternya Young-Sung kemanapun ia bertugas.
"Good morning.."
Sapa sang suami yang tampak baru turun dari lantai atas dan sudah terlihat begitu rapi.
"Good morning.."
Jawab Wonyoung yang tengah menyiapkan sarapan di meja seberang.
Sunghoon menarik kursi meja makan dan duduk di samping si buah hati yang tampak sedang mengerjap pelan di kursi bayinya.
"Hi sweatheart, how was your day?.."
Sapanya pada si kecil tapi respon yang diberikan hanyalah sebuah kedipan pelan dari Young-Sung.
Sunghoon mengernyit dan langsung menarik beberapa lembar tisu untuk membersihkan mulut bayinya yang tampak belepotan liur.
"Kenapa begitu serius.. kau sedang melihat apa, hm?.."
Tanya laki-laki itu sembari mengelap liur Young-Sung sampai bersih baru setelahnya.
"Chaaaa ayo kemari ayah pangku.."
Ia mengangkat tubuh mungil sang putra dari atas kursinya dan mendudukkannya di pangkuan.
"Babbaaaa.."
Gumam bayi itu dengan suara halusnya.
"Apa sayang?.. yang ini?.."
Sunghoon mengambil sendok pelastik yang ada di atas meja dan memberikannya pada si kecil saat anak itu menunjuk-nujuk ke arahnya.
Tak lama, Wonyoung pun datang dengan senyum manisnya sembari membawa nampan berisi dua piring sandwich dan dua gelas kopi di tangannya.
Setelah wanita itu meletakkan nampan di atas meja, ia menaruh satu piring dan gelas kopi ke depan Sunghoon dan satunya lagi ia letakkan di depannya.
"Bagaimana di kantor?.."
"Sejauh ini masih sangat lancar.."
Jawab Sunghoon setelah menggigit rotinya.
"Kau sendiri bagaimana?.."
"Sama.. di tempat kerja juga sangat lancar, semua bisa terkendali dengan sangat baik dan hari ini jadwalku kembali full dari pagi sampai malam nanti.."
Sunghoon mengangguk dan kembali menggigit rotinya.
"Bagaimana dengan baby sitternya Young-Sung, apa bisa diandalkan?.. kalau tidak kita bisa mencari yang lain.."
"Tidak perlu, bibi Nam sudah cukup membantu.."
"Yakin?.."
Wonyoung terkekeh gemas melihat raut sang suami yang selalu tampak terlalu khawatir berlebihan.
"Tentu saja sayang.. tapi hari ini, bibi Nam harus pulang dan tidak bisa ikut denganku karna suaminya sedang sakit.."
"Benarkah?.. kalau begitu kau juga tidak perlu pergi.."
"Oh astaga, tidak mungkin Sunghoon aku sudah mempersiapkan diri dari semalam kenapa tiba-tiba dibatalkan?.."
"Kau sendirian Park Wonyoung dan jadwal mu penuh!!.."
"Justru karna penuh makanya aku harus pergi.. oh ayolah Sunghoon, berapa kali harus aku katakan, aku baik-baik saja bahkan tanpa baby sitter.."
Sunghoon menghela napas, perhatiannya berganti dengan perdebatan kecil karna tampaknya Wonyoung mulai terobsesi dengan pekerjaannya sendiri.